SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Karanganyar menyemprot disinfektan di salah satu kantor di Jenawi, Kamis (24/6/2021). (Istimewa-BPBD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Permohonan untuk menyemprot disinfektan di Karanganyar meningkat dua kali lipat beberapa waktu terakhir. Peningkatan berbanding lurus seiring naiknya kasus Covid-19 di Karanganyar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho Budi Santosa, ketika dihubungi Solopos.com, Jumat (25/6/2021).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia mengatakan untuk merespons tingginya kasus Covid-19 di Karanganyar kegiatan penyemprotan dan pengasapan disinfektan di lokasi terpapar semakin digiatkan.

Baca juga: Cerita Anggota Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Karanganyar, Kehabisan Peti hingga Ambulans

Lantaran banyak permintaan, frekuensi penyemprotan mencapai dua kali lipat dibandingkan sebelum adanya lonjakan jumlah kasus.

“Sudah sepekan ini kami banyak permintaan untuk penyemprotan disinfektan mulai dari rumah warga hingga ke gedung perkantoran institusi di Karanganyar. Dibandingkan sebelum ada lonjakan kasus ya sekitar sekitar dua kali lipat [peningkatannya]. Kalau biasanya kami sehari dua sampai tiga kali penyemprotan, sekarang bisa lima kali penyemprotan,” jelas Nugroho.

Nugroho mengatakan untuk menindaklanjuti permintaan penyemprotan disinfektan, BPBD Karanganyar mengalami kendala terbatasnya jumlah personel.

Baca juga: Berawal dari Menaikkan Besi, Begini Kronologi Pekerja di Balai Desa Salam Karanganyar Kesetrum

Sehingga, untuk mengakomodasi semua permintaan di seluruh wilayah Karanganyar, pihaknya memaksimalkan bantuan dari sukarelawan di masing-masing daerah.

“Masalahnya semua permintaan itu datang bersamaan dan meminta cepat dilakukan. Sedangkan jumlah personel kami terbatas karena masih dibagi dengan tim pemulasaran. Tapi kami tetap berusaha melayani semua dengan bantuan dari sukarelawan atau pemberdayaan masyarakat sekitar,” beber dia.

Mampu Menghancurkan Mikroorganisme

Dikutip dari laman fpk.unair.ac id, Selasa (29/6/2021), dosen di Fakultas Farmasi Unair Surabaya, Retno Sari atau yang akrab disapa Retno menjelaskan disinfektan merupakan suatu bahan kimia yang mampu menghancurkan mikroorganisme, tetapi tidak dapat menghancurkan spora bakteri.

"Disinfektan tidak membinasakan semua mikroorganisme, tapi mengurangi jumlah mikroorganisme sampai batas jumlah yang tidak membahayakan kesehatan," ucap dia.

Baca juga: 10 Camat Baru di Kabupaten Karanganyar Dilantik, Ini Daftarnya

Retno menerangkan disinfeksi merupakan tindakan membunuh mikroorganisme patogen yang dapat menginfeksi manusia atau hewan dengan mengunakan bahan atau metode tertentu.

Menurut Retno, langkah yang baik untuk mengurangi atau menghilangkan mikroorganisme guna mencegah penularan penyakit infeksi adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh.

“Pembersihan lingkungan yang dimaksud adalah menghilangkan sampah, kotoran, debu. Hal ini dapat dilakukan dengan menyapu, membersihkan dengan kain, apabila perlu dengan sabun untuk menghilangkan lemak,” terangnya.

Kemudian, secara umum disinfeksi bisa dilakukan dengan beberapa cara. Yaitu spraying, wiping, mopping, submersion, fogging, dan fumigation.

“Untuk ruangan yang lebih luas atau udara bisa dilakukan dengan penyemprotan dengan uap atau asap,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya