SOLOPOS.COM - Peserta seleksi wawancara petugas Sensus Pertanian 2023 mengantre untuk mengisi daftar hadir di Kantor BPS Wonogiri, Kamis (30/3/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri merekrut 1.088 petugas Sensus Pertanian 2023. Mereka bakal bertugas mencatat karakteristik pertanian di Wonogiri pada Juni-Juli mendatang.

Hasil sensus bisa menjadi pijakan pengambil kebijakan dalam membangun sektor pertanian. Kepala BPS Wonogiri, Rahmad Iswanto, mengatakan Sensus Pertanian dilakukan serentak secara nasional, termasuk Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sensus ini sangat penting bagi Wonogiri mengingat struktur produk domestik regional bruto (PDRB) menurut lapangan usaha, sektor pertanian menyumbang persentase terbesar dibandingkan sektor lain, yaitu 29,10 pada 2022.

Rahmad memerinci ada tujuh cakupan subsektor sensus pertanian meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan. Selain itu juga peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian.

Kemudian ada tiga cakupan unit usaha pertanian, yaitu unit usaha pertanian perorangan, usaha perusahaan pertanian berbadan hukum, dan usaha lainnya. Sedangkan untuk cakupan wilayah, Sensus Pertanian 2023 di Wonogiri ini mencakup wilayah perkotaan dan perdesaan.

“Jadi semua aspek yang berhubungan dengan pertanian, akan kami catat, kami proses. Karena ini sensus, akan sangat masif dan komprehensif,” kata Ramhad saat ditemui Solopos.com di Kantor BPS Wonogiri, Kamis (30/3/2023).

Dia melanjutkan data hasil Sensus Pertanian 2023 mencakup berbagai hal, mulai dari struktur demografi petani, volume dan nilai produksi komoditas pertanian, hingga sampai potensi kegagalan panen.

Selain itu, bisa mengetahui penggunaan lahan pertanian menurut penggunaan sampai level desa, pendapatan jasa pertanian, dan klasifikasi urban farming, petani milenial, petani plasma.

“Bahkan perubahan penggunaan lahan pun bisa diketahui. Misalnya awalnya merupakan lahan pertanian berubah menjadi nonpertanian seperti perumahan,” ujar dia.

Metode Door to Door

Hasil Sensus Pertanian itu, kata Rahmad, kelak bisa disikapi atau diolah oleh pengambil kebijakan, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Data tersebut bisa menjadi dasar pijakan pemerintah menentukan kebijakan dalam peningkatan dan pembangunan sektor pertanian.

Subject Metter Sensus Pertanian 2023 BPS Wonogiri, Dedy Muryanto, menyampaikan sasaran Sensus Pertanian 2023 ini yakni penduduk di seluruh wilayah Wonogiri. Sensus berarti metode pengambilan data bukan dengan cara sampel, melainkan door to door ke setiap rumah penduduk.

Satuan wilayah sensus terkecil adalah satuan lingkungan setempat (SLS) atau setingkat rukun tetangga (RT). Oleh karena itu, BPS Wonogiri perlu merekrut petugas sensus sejumlah 1.088 orang. Mereka meliputi petugas pendataan lapangan (PPL) sebanyak 932 orang dan petugas pemeriksa lapangan (PML) sejumlah 156 orang.

Proses pendaftaran mulai 15 Maret 2023 lalu. Kemudian tes tertulis online dan terakhir seleksi wawancara pada 28-30 Maret 2023. Jumlah pendaftar petugas Sensus 2023 tercatat sebanyak 2.883 orang.

“Siapa saja yang lolos akan diumumkan pada 1 April 2023. Setelah itu mereka akan mendapatkan pelatihan sebelum bertugas mensensus pada Juni-Juli 2023,” kata Dedy.

Dia membeberkan petugas sensus akan diberikan honor senilai Rp3,5 juta/bulan untuk PPL dan Rp3,8 juta/bulan selama dua bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya