SOLOPOS.COM - Sejumlah pelari mengawali Borobudur Ultra Marathon 120K di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jateng, Jumat (18/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG — Penyelenggaraan event lari maraton bertajuk Borobudur Marathon yang digelar di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (17/11/2019), berpotensi menciptakan transaksi atau peredaran uang mencapai Rp21,5 miliar.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinoeng N. Rachmadi, optimistis transaksi sebesar itu bisa tercipta. Hal itu tak terlepas dari penyelenggaraan Borobudur Marathon ini yang disambut sangat antusias dari para peserta.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

“Tahun lalu saja, transaksi yang tercipta saat Borobudur Marathon bisa mencapai Rp19 miliar. Maka, tahun ini estimasinya lebih. Harapan atau target kami tentu naik, ya sekitar Rp21,5 miliar,” ujar Sinoeng saat dijumpai Semarangpos.com di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Rabu (30/10/2019).

Sinoeng mengatakan peredaran uang mencapai Rp21,5 miliar dibukukan dari berbagai transaksi yang terjadi di sekitar kompleks Candi Boroburu, Kabupaten Magelang. Transaksi itu mulai dari pemesanan tempat penginapan, tempat kuliner, hingga tempat-tempat penjualan merchandise.

Baca juga: Candi Borobudur Kelebihan Beban Pengunjung

“Sekarang saja, tempat penginapan di sekitar Borobudur itu sudah full booked, tak terkecuali hotel yang kelas melati. Kalau pun bisa dapat paling ya homestay atau mungkin di balkondes [balai ekonomi desa],” ujar Sinoeng.

Sinoeng mengatakan Borobudur Marathon kali ini memang dipastikan bakal lebih semarak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Event yang digelar Pemprov Jateng bekerja sama dengan Harian Kompas itu bakal diikuti ratusan pelari mancanegara.

“Total sudah ada 400 pelari luar negeri dari 35 negara yang bakal ikut serta di Borobudur Marathon tahun ini. Jumlah itu meningkat dua kali lipat lebih dibanding tahun lalu. Tahun 2018, pelari luar negeri yang ikut sekitar 150 orang dari 32 negara,” katanya.

Baca juga: Jersey & Medali Borobudur Marathon 2019 Diluncurkan, Ini Wujudnya

Tingginya minat pelari mancanegara untuk turut serta pada Borobudur Marathon itu, menurut Sinoeng tak terlepas dari gencarnya promosi yang dilakukan di luar negeri.

Disporapar Jateng bersama Harian Kompas bahkan sempat mempromosikan Borobudur Marathon ke Jepang.

“Di Jepang sana, kita berikan penawaran. Siapa yang menjadi 100 pendaftar pertama kita akan berikan tur atau piknik gratis ke berbagai objek wisata di Jateng. Dan strategi itu cukup efektif,” terang Sinoeng.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya