Solopos.com, SOLO — Mandi wajib tidak memakai sabun dan sampo kerap dilakukan umat Islam karena beberapa alasan, apakah hal tersebut hukumnya diperbolehkan dan sah-sah saja?
Cara bersuci dengan mandi wajib atau dikenal juga dengan mandi junub ini wajib dilakukan umat Islam ketika terjadi dua peristiwa. Pertama, keluarnya sperma dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, atau pun gairah yang ditimbulkan penglihatan dan pikiran. Kedua, karena berhubungan intim, meski tidak mengeluarkan sperma.
Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024
Biasanya mandi wajib dilakukan dengan membersihkan tubuh menggunakan sabun dan keramas memakai sampo. Selain bisa membuat bersih, sabun dan sampo bisa membuat tubuh menjadi wangi.
Tetapi, bagaimana hukumnya jika umat muslim mandi wajib tidak pakai sabun dan keramas dengan sampo?
Mengutip keterangan Nahdlatul Ulama dalam situs resminya, NU online, rukun mandi wajib ada dua, yakni niat mandi wajib atau niat menghilangkan hadas besar dan membasahi seluruh badan dengan air, dari ujung rambut kepala hingga kaki.
Dalam sebuah hadis dikisahkan ketika Nabi Muhammad SAW keramas mandi wajib, beliau hanya menggunakan air dan tidak memakai pembersih apa pun, seperti sabun dan sampo.
“Nabi Muhammad ketika mandi janabah, terlebih dahulu beliau membasuh tangannya, kemudian berwudu seperti wudu untuk salat, lalu beliau mandi, dan kedua tangannya menyelah-nyelahi rambut hingga basahnya telah merata pada kulit rambut. Selanjutnya beliau mulai menyiramkan air ke atas kepala sebanyak tiga kali kemudian beliau menyiramkan seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadis di atas, NU menyebut mandi wajib tidak memakai sabun dan sampo hukumnya tetap sah. Namun, harus dipastikan air yang mengguyur badan harus merata di sela-sela badan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
