Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukoharjo masih menunggu surat resmi mengenai penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang rencananya mulai didistribusikan pemerintah pusat September ini.
Hingga Kamis (1/9/2022) pukul 12.45 WIB Dinsos Kabupaten Sukoharjo belum menerima surat resmi tersebut.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Sebelumnya, dikabarkan pemerintah pusat menyiapkan bantuan sosial tambahan sebesar Rp24,17 triliun atau sekitar Rp600.000 per orang atas rencana pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Kebijakan ini dilakukan demi menjaga daya beli masyarakat yang terdampak lonjakan harga yang terjadi secara global.
“Sampai dengan hari ini belum ada surat resmi dari pusat ya. Kami bisa bekerja apabila sudah ada surat resmi dari pusat. Jika sudah ada informasi lebih lanjut segera kami akan melakukan koordinasi,” jelas Kepala Dinsos Sukoharjo, Suparmin saat dihubungi Kamis.
Baca juga: 8.000 Anak Yatim Piatu dan Lansia Bakal Terima Bansos Tunai
Meski belum mendapat surat resmi terkait hal itu dia mengatakan daftar penerima manfaat BLT di Sukoharjo tersebut rencananya dikumpulkan ke pusat. Baru akan disalurkan ke PT Pos Indonesia di wilayah/daerah.
“Data dari pusat langsung, yang jelas kami sekarang kan update [Data Terpadu Kesejahteran Sosial] DTKS [bantuan sosial] bansos. Kalau berdasarkan informasi awal nanti akan disalurkan Rp150.000/bulan kali empat bulan. Kalau tidak salah nanti akan ada dua tahap penyaluran,” kata Suparmin.
“Tetapi secara resmi belum diinformasikan seperti apa,” tambah Suparmin.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dilansir dari Bisnis.com, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan bantuan sosial pengalihan subsidi BBM akan mulai disalurkan per 1 September 2022 bersamaan dengan pemberian bansos rutin untuk masyarakat.
“Ya, saya kalau siapkan sekarang sudah siap sebetulnya [Bansos pengalihan subsidi BBM]. Namun, nanti per 1 September sekalian bansos yang normal yang rutin diberikan,” ujarnya.
Baca juga: PEMBAYARAN THR: Dinsos Akui Tak Mampu Pantau Pengusaha Kecil
Risma mengimbau bansos pengalihan subsidi BBM agar dapat digunakan untuk kebutuhan pokok dan sehari-hari.
“Yang jelas tidak boleh untuk rokok, tidak boleh untuk minuman keras. Untuk kebutuhan pokok. Sekali lagi, [bansos] pengalihan subsidi BBM, selama ini subsidinya kan diterima yang punya mobil-mobil bagus. Nah, sekarang itu digantikan ke orang yang miskin subsidi itu diberikan,” katanya.
Lebih lanjut, Menteri Risma menjabarkan bansos pengalihan subsidi BBM akan disalurkan dalam dua termin, di mana masing-masing akan diserahkan sebesar Rp300.000, sehingga total setiap penerima akan mendapatkan sebesar Rp 600.000 dengan sasaran sebanyak 20,65 juta penerima.
Risma melanjutkan, data yang dijadikan rujukan pemerintah untuk penyaluran bansos pengalihan subsidi adalah data terakhir per September 2022 serta bansos akan disalurkan lewat PT Pos Indonesia.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah telah menyiapkan BLT dalam dua bentuk lain selain subsidi BBM tersebut.
Baca juga: 6 Bansos Akan Cair September 2022
Di antaranya pemerintah akan memberikan BLT senilai Rp600.000 kepada 20,65 juta masyarakat miskin. Pemerintah juga dikabarkan akan membayarkan bansos Rp600.000 satu kali kepada pekerja yang memenuhi kriteria. Penerimanya akan ditentukan berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan.
Hal itu dikabarkan dalam keterangan pers hasil rapat Menteri Keuangan dengan Presiden Joko Widodo, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Sementara, Pertamina mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Pertamax, dan Biosolar tidak mengalami kenaikan per 1 Seprtember 2022.
Sedangkan tiga jenis BBM yang mengalami perubahan yaitu Pertamina Turbo menjadi Rp15.900, Dexlite Rp17.100, dan Pertamina Dex Rp17.400. Tiga jenis BBM itu turun bila dibandingkan harga sebelumnya.
Baca juga: Dinsos realisasikan bantuan 30 RTLH
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
