SOLOPOS.COM - Aktivitas jual beli beras di salah satu kios Pasar Sunggingan Boyolali pada Rabu (1/2/2023). Kenaikan harga beras membuat emak-emak di Boyolali kaget. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Kalangan emak-emak di Boyolali dibuat kaget dengan baiknya harga beras dalam kurun waktu sepekan terakhir. Naiknya tak tanggung-tanggung, beras C4 premium kemasan 5 kilogram (kg) yang pada Senin (30/1/2023) masih Rp67.000, naik jadi Rp60.000 pada Senin (23/1/2023).

Salah satu ibu-ibu asal Kecamatan Boyolali, Mulyani, 42, mengaku kaget dengan kenaikan harga beras sepekan terakhir. Ia menceritakan pada 23 Januari membeli beras kemasan 5 kg jenis C4 premium di salah satu toko dengan harga Rp60.000.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Seminggu [sepekan] kemudian, saya beli harganya sudah naik. Masa jadi Rp67.000 per pack isi 5 kg. Itu saya belinya di beda tempat sih, dulu di toko terus ini di pasar,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di area Kecamatan Boyolali, Rabu (1/2/2023).

Mulyani mengaku setahun lalu, rata-rata harga beras dengan kualitas yang sama di Boyolali ia beli dengan harga Rp53.000 per 5 kg. Harga itu kemudian naik pelan-pelan hingga terakhir menjadi Rp67.000 per 5 kg.

Ia mengatakan mau tidak mau harus tetap membeli beras karena merupakan makanan pokok keluarganya. “Jadinya sekarang ya ongkos untuk kebutuhan yang tidak penting dikurangi, bahkan dihapus. Jajan anak juga direm. Pokoknya serba ngerem deh. Gaji suami juga tidak nambah banyak tahun ini,” kata dia.

Mulyani mengaku heran mengapa harga beras m enjadi tidak terkendali. Menurutnya, kenaikannya sangat besar. Sementara itu, salah satu penjual nasi kucing dan bubur tumpang di Boyolali, Nanik, mengaku terpaksa mengurangi porsi nasi yang ia jual.

Namun, harga jualnya tetap Rp2.000 per bungkus dan bubur tumpang Rp4.000 per porsi. “Porsinya bagaimana ya yang menjelaskan, dikira-kira saja lah misal biasanya dua centong jadi 1,5. Itu misalnya,” katanya.

Konsumen Tak Mengurangi Pembelian

Ia mengaku harga beras satu karung isi 25 kg di Boyolali dua pekan yang lalu masih Rp260.000. Kemudian, pada Selasa (31/1/2023) harganya sudah menyentuh Rp300.000 per 25 kilogram.

Nanik mengatakan tak bisa mengurangi pembelian beras karena itu adalah barang komoditas yang ia olah untuk dijual. “Ini penjualan tetap biasa ya karena harganya tidak saya naikkan. Kalau saya naikkan ya bisa jadi berkurang,” ungkapnya.

Di sisi lain, penjual beras di Pasar Sunggingan Boyolali, Ita, mengatakan harga beras dibandingkan sebulan lalu memang sudah naik drastis. Ia menyebut harga beras C4 sekitar sebulan lalu masih Rp58.000 per kemasan  kg.

Namun, pada Rabu ini sudah menyentuh Rp68.000 per kemasan 5 kg. “Itu naiknya bertahap, pelan-pelan begitu. Setiap kulakan pasti naik. Setiap pekan itu pasti naik,” jelasnya.

Tak hanya untuk beras C4, Ita mengungkapkan harga beras Mentik Wangi juga sudah naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per kilogram. Kemudian, beras per karung isi 25 kilogram memiliki kenaikan rata-rata Rp30.000-Rp40.000 per karungnya.

“Kalau yang bagus itu sekarang Rp320.000 per karung, dulu sebulan yang lalu paling Rp280.000 per karung,” kata dia. Walaupun mengalami kenaikan harga, penjualan berasnya masih cukup stabil.

Namun, ia mengakui memang banyak pembeli yang mengeluhkan kenaikan harga beras tersebut. “Ya otomatis mereka mengeluh, apalagi dengan kenaikan yang cukup besar ya,” jelas Ita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya