SOLOPOS.COM - Salah satu penjual beras di Bazar Murah Pangan Pekan Metal Pekan Pangan Boyolali, Senin (21/11/2022). Beras di Boyolali hingga pekan ketiga November surplus 66.695 ton akan tetapi harga beras naik. (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) mencatat estimasi stok beras hingga pekan ketiga bulan November 2022 surplus sebesar 66.695 ton. Stok tersebut diperkirakan akan mampu memenuhi kebutuhan beras warga Boyolali selama tujuh bulan berikutnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali diwakili Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan Distribusi dan Cadangan Pangan DKP Boyolali, Dhian Mujiwiyati, menyatakan stok beras termasuk aman.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Komoditas padi atau beras hingga pekan ketiga bulan November, memiliki estimasi ketersediaan 152.299 ton, sedangkan kebutuhan masyarakat hingga pekan ketiga November 85.604 ton, jadi surplus,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di halaman kantornya dalam acara Pekan Metal Pekan Pangan Boyolali, Senin (21/11/2022).

Selain itu, ia menyebutkan beberapa komoditas yang surplus seperti jagung, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, daging sapi, daging ayam, telur ayam, dan telur.

Sementara untuk komoditas lain yang defisit, Dhian menjelaskan ada lima barang yang didominasi oleh barang-barang buatan pabrik. Barang-barang tersebut defisit karena pabrik-pabrik pembuatnya tidak berada di Boyolali.

Baca juga: Jamin Pasokan Beras Aman Enam Bulan ke Depan, Bulog akan Gelar Operasi Pasar

Kelima barang yang defisit antara lain minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, kedelai dan bawang putih. Kedelai dan bawang putih termasuk komoditas pertanian Boyolali yang keberadaannya dipasok dari daerah lain.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali, Bambang Jiyanto, diwakili Analis Pasar Hasil Pertanian, Agung Hariyono, menyebutkan angka sementara luas panen dan produksi padi di Boyolali ada 51.555 hektare.

“Itu data yang dirilis dari Badan Pusat Statistik [BPS]. Luas panen padi sebesar 51.555 hektare dan produksi sebesar 302.311 ton GKG [gabah kering giling]. Berarti produktivitasnya sebesar 58,6 kuintal per hektare atau 5,86 yon per hektare,” ujarnya.

Lebih lanjut, Agung menambahkan puncak luas tambah tanam (LTT) di Boyolali akan terjadi pada November dan Desember 2022. Ia memprediksi LTT pada November sebesar 9.400 hektare dan Desember seluas 7.800 hektare.

Baca juga: Bulog: Stok Cadangan Beras Pemerintah Menipis

Jika ditanam pada November dan Desember, ia menjelaskan puncak panen akan terjadi sekitar Februari hingga April 2023. “Prediksi panen raya seluas 17.200 hektare dengan asumsi provitas 58,6 kuintal per hektare maka prediksi produksi sebesar 100.792 ton GKG,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya