SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo berusaha menenangkan pengunjung yang berlarian akibat info menara Masjid Raya Sriwedari roboh saat Solo Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Solo, Minggu (29/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Berapa kira-kira tinggi menara Masjid Sriwedari di Solo, Jawa Tengah, yang baru-baru ini membuat heboh saat gelaran car free day (CFD) Solo di Jalan Slamet Riyadi?

Seperti diketahui, pengunjung CFD Solo, Minggu (29/5/2022) di Jl Slamet Riyadi digegerkan dengan beredarnya informasi goyangnya menara Masjd Sriwedari. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.45 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan pantauan Solopos.com di halaman Graha Wisata Niaga yang tak jauh dari lokasi berdirinya menara, pengunjung CFD Solo berteriak. Mereka beramai-ramai lari menjauhi kawasan Stadion Sriwedari.

Dari peristiwa tersebut, banyak yang penasaran dengan tinggi menara Masjid Sriwedari Solo.

Baca Juga:  1 Juni Libur Hari Apa? Cek Yuk Daftar Tanggal Merah 2022

Ada yang menyebut tinggi menara masjid tersebut adalah 114 meter. Namun, melansir situs resmi Nahdlatul Ulama, NU online, menara masjid yang berlokasi tak jauh dari Loji Gandrung itu dirancang dengan tinggi 99 meter.

Jika sudah jadi, menara ini akan akan menjadi menara masjid tertinggi di Jawa Tengah.

Menurut FX Hadi Rudyatmo, tinggi menara Masjid Sriwedari Solo tersebut memiliki arti jumlah nama 99 Asmaul Husna.

Baca Juga: Segini Kedalaman Sungai Aare, Lokasi Hilangnya Eril Anak Ridwan Kamil

“Sedangkan untuk bangunan gedungnya, masjid ini terinspirasi dari Masjid Agung Demak, Masjid Agung Kudus, Masjid Lasem, dan Masjid Agung An-Nur Pekanbaru yang berbahan kayu, dan nantinya masjid ini berkonsep Jawa Klasik atau Tradisional,” terang Rudy pada 2018, yang kala itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Sebagai informasi, pembangunan Masjid Sriwedari Solo hingga saat ini belum rampung. Bahkan, beberapa bulan terakhir nyaris tidak ada aktivitas pengerjaan fisik di proyek tersebut.

Menurut Wakil Ketua DPC PDIP Solo, Her Suprabu mewakili Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, proyek masjid ini sudah mangkrak, padahal pencapaian pengerjaannya telah mencapai 85 persen lebih.

Baca Juga: Banyak yang Mengundurkan Diri, Memang Berapa Gaji CPNS 2022?

“Masjid Sriwedari karena sudah mangkrak, berhenti pengerjaannya, sudah 85 persen lebih. Ini mohon agar bisa menjadi skala prioritas untuk dibantu, dicarikan solusi agar proses pembangunannya bisa berjalan kembali,” ujar Suprabu, sebagaimana telah diberitakan Solopos.com sebelumnya.

Pembangunan Masjid Sriwedari Solo direncanakan menggunakan dana hingga Rp165 miliar. Namun beberapa bulan terakhir pengerjaan tempat ibadah tersebut seolah berhenti atau vakum karena suatu alasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya