SOLOPOS.COM - Pegawai DLH Sragen, Gito, menunjukkan hasil cetakan paving blok berbahan sampah plastik yang sudah jadi dan bermotif di kebun belakang DLH Sragen, Senin (26/12/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Hanya bermodal semangat, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen mampu berkreativitas dan berinovasi mengubah sampah plastik yang sulit terurai menjadi produk paving blok yang bermanfaat.

Mereka mendapat tantangan untuk memproduksi 5.000 unit paving blok yang akan digunakan untuk pavingisasi halaman DLH Sragen yang sudah rusak.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tantangan membuat 5.000 unit paving blok berbahan dari daur ulang sampah plastik itu disanggupi PNS bagian mengurusi barang di DLH Sragen, Gito, dibantu rekannya Ibnu Yumantono, seorang pegawai lapangan honorer yang bekerja di DLH sejak 2010.

Mereka berkolaborasi untuk memproduksi paving blok berbahan sampah plastik itu. Hingga Senin (26/12/2022) mereka baru memulai memproduksi dan sudah menghasilkan 10 buah paving blok yang siap dipasang.

Baca Juga: Pegawai DLH Sragen Ini Bikin Paving Blok Plastik yang Lebih Kuat Daripada Beton

“Produksi per harinya belum bisa dipastikan karena tergantung bahan bakunya. Sampah plastik itu kami peroleh dari tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle [TPS3R] yang sudah terpilah sampahnya. Kendala yang berarti itu ketika sampah plastik itu basah terkena hujan karena proses pembakarannya semakin lama,” jelas Gito saat berbincang dengan Solopos.com, Senin siang.

Gito mengaku mendapatkan pesanan dari Kepala DLH Sragen Tedi Rosanto sebanyak 5.000 unit paving blok yang rencananya digunakan untuk pavingisasi halaman DLH. Gito mengaku hanya melaksanakan perintah Kepala DLH Sragen.

Kepala DLH Sragen Tedi Rosanto mengungkapkan mereka membuat paving blok berbahan sampah plastik itu hanya bermodal semangat supaya Sragen bersih dari sampah plastik apa pun bentuknya.

Dia mengatakan paving blok buatan mereka memang akan digunakan untuk pavingisasi halaman DLH.

Baca Juga: Pesanan Paving Blok Belum Datang, Rehab Stadion 45 Karanganyar Belum Kelar

“Niat kami untuk mengurangi sampah plastik. Seandainya Kantor Pemda Terpadu yang dibangun nanti bisa menggunakan paving blok berbahan sampah plastik maka Pemkab Sragen memiliki semangat yang sama untuk mengurangi sampah plastik. Kreativitas dan inovasi ini diharapkan bisa mendapat dukungan dari DPRD Sragen,” jelas Tedi.

Dia sudah melihat hasilnya dan mengetahui keistimewaannya, yakni kuat dan tidak berlumut. Dia berencana sampah plastik apa pun jenisnya seberat 1 kg akan dibeli dengan harga Rp500. Dia berencana melakukan pavingisasi Kantor DLH pada awal 2023 sebagai percontohan penggunaan paving blok berbahan sampah plastik.

Kabid Perencanaan Pengaduan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Sragen, Purwaka Adi Nugraha, mengungkapkan ide kreativitas pembuatan paving blok ini berawal dari studi banding ke Kabupaten Banyumas yang sudah berhasil mengolah sampah plastik menjadi produk.

Baca Juga: Guiding Block Tunanetra di Pedestrian Jl Ir Sutami Solo Ambrol, Ini Wujudnya

Dia mengungkapkan Pemkab Banyumas berhasil mendapatkan dana Rp40 miliar untuk pengolahan sampah plastik menjadi produk yang bernilai jual, salah satunya paving blok.

“Pengolahan sampah di Banyumas itu menggunakan teknologi maju tidak manual seperti yang dilakukan di Sragen. DLH Sragen dengan keterbatasan yang dimiliki ternyata bisa membuat produk sampah plastik dengan peralatan manual. Semua itu tergantung pada good will pimpinannya. Di Banyumas itu ada BUMD yang mengelola sampah menjadi produk, bahkan memiliki produk yang masuk daftar e-katalog produk. Prioritas pembangunan di sana itu pengelolaan sampah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya