SOLOPOS.COM - Cara mengisi token listrik PLN. (Istimewa-PLN)

Solopos.com, SOLO — Banyak yang beranggapan listrik prabayar pulsa atau token lebih boros dibandingkan dengan listrik pascabayar, benarkah demikian?

Perusahaan BUMN, PLN, sebagai penyedia listrik di Indonesia memiliki dua jenis layanan, yakni listrik prabayar dan pascabayar.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Listrik prabayar merupakan layanan pembayaran yang dilakukan di awal. Masyarakat akan membeli token atau pulsa dengan minimal pembelian Rp20.000. Hal ini berbeda dengan pascabayar, di mana pembayaran listriknya maksimal tanggal 20 setiap bulannya.

Baca Juga:  Masjid Tertua di Indonesia Ternyata di Banyumas, Ada Sebelum Wali Songo

Nah, listrik prabayar ini disebut-sebut lebih boros dan mahal dibandingkan listrik pascabayr, apakah betul?

PLN menegaskan bahwa harga listrik prabayar dan pascabayar adalah sama, tergantung dengan golongannya.  “‘Listrik prabayar lebih mahal dari listrik pascabayar?’ Enggak benar, Electrizen! Perbedaan listrik prabayar dan pascabayar hanya di metode pembayarannya saja. Tarif per kWh prabayar dan pascabayar tetap ditentukan oleh golongan listriknya,” tulis PLN di akun Twitter resminya pada 2020 silam.

Baca Juga:  Hukum Potong Kuku saat Puasa Ramadan, Boleh Enggak ya?

PLN mengatakan masyarakat yang menggunakan listrik prabayar bisa mengontrol penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, pengguna listrik prabayar bisa lebih irit atau hemat.

Berbeda dengan pengguna listrik pacabayar. Di mana mereka bisa saja memperoleh tagihan listrik yang mengagetkan karena penggunaannya tidak terkontrol dengan baik.

Baca Juga:  Salat Tarawih 8 atau 20 Rakaat, Mana yang Lebih Afdal?

Sementara itu, dalam sebuah penelitian skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjudul Analisis Perbandingan Konsumsi Listrik Prabayar dengan Pascabayar di Singopuran Kelurahan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pelanggan PLN prabayar justru lebih hemat dibandingkan PLN pascabayar.

Dijelaskan dalam penelitian tersebut, pelanggan listrik 450 VA prabayar lebih hemat dibandingkan pascabayar. Pelanggan 450 VA pascabayar harus membayar Rp73.214 per bulannya, sedangkan prabayar hanya Rp68.714.

Baca Juga: Harga Pertamax Resmi Naik, Gaji Pegawai Pertamina Bikin Melongo

Sama halnya dengan 450 VA, pelanggan listrik prabayar 900 VA prabayar lebih hemat 2,7 persen dibandingkan pascabayar. Sehingga, anggapan masyarakat terkait listrik prabayar lebih boros tidak terbukti dalam penelitian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya