SOLOPOS.COM - Warga muslim duduk menunggu untuk menunaikan Shalat Jumat berjamaah di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/3/2022). Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali memperbolehkan shalat Jumat, salat Tarawih dan shalat Ied dengan saf rapat di masjid dengan pertimbangan pemerintah sudah mencabut berbagai aturan protokol COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.

Solopos.com, SOLO — Kira-kira mana yang lebih afdal salat tarawih dengan jumlah 8 atau 20 rakaat?

Selain berpuasa, umat muslim juga melakukan salat tarawih selama Ramadan. Salat yang termasuk ibadah sunnah ini, sangat dianjurkan dilakukan selama bulan penuh berkah ini.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Namun, umat muslim kerap dibuat bingung dengan jumlah rakaat salat tarawih.

Baca Juga:  Pertamax Naik Jadi Rp12.500, Gaji Karyawan Pertamina Capai Rp60 Juta

Umat muslim bertanya-tanya mana yang lebih afdal salat tarawih 8 atau 20 rakaat?

Melansir situs resmi Nahdlatul Ulama (NU online), banyak ulama berbeda pendapat mengenai jumlah rakaat saat salat tarawih.

Baca Juga:  Selain Pertamax, Tarif Internet dan Pulsa Juga Naik per Hari Ini

Ada yang beranggapan salat tarawih dilakukan 8 rakaat karena sebuah hadis, yang artinya sebagai berikut.

“Diriwayatkan dari Abu Salamah, ia pernah bertanya kepada Aisyah r.a: “Bagaimana salat Nabi Muhammad di bulan Ramadan?” Aisyah menjawab,“Beliau tak menambah pada bulan Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat: salat empat rakaat, yang betapa bagus dan lama, lantas salat tempat rakaat, kemudian tiga rakaat. Aku pun pernah bertanya: Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum menunaikan salat witir? Beliau menjawab: “mataku tidur, tapi hatiku tidak”. (Shahih al-Bukhari, juz: 7, hal: 134, no: 1874).

Kemudian, ada pula yang menyebut salat tarawih dilakukan 20 rakaat, bukan 8 rakaat. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Yazid bin Khushoifah dari al-Saib bin Yazid.

Baca Juga:  Hukum Ngupil saat Puasa Ramadan, Apakah Bisa Bikin Batal?

“Diriwayatkan dari Yazid bin khushoifah dari al-Sa’ib bin Yazid, beliau berkata: “Para Sahabat di masa Umar bin khattabr.a. melakukan qiyamullail(beribadah di tengah malam) di bulan Ramadan 20 rakaat dengan membaca 200 ayat, sedangkan pada masa Utsman r.a. mereka bersandar pada tongkat karena lamanya berdiri”. (HR. Al Baihaqi (2/496), dan dinilai sahih Imam Nawawi dalam kitab Majmu, Imam Zaila’i dalam kitab Nasb al-Rayah, dan mayoritas ulama. (Nuruddin Iter, I’lam al-Anam Syarh Bulugh al-Maram: juz: 1, hal: 79).”

Mana yang Lebih Afdal, Salat Tarawih 8 atau 20 Rakaat?

NU berpendapat tak ada masalah jika ada yang melakukan salat tarawih 8 atau 20 rakaat. Rasulullah tidak membatasi jumlah rakaat salat tarawih. Akan tetapi, NU menilai salat tarawih 20 rakaat lebih afdal dilakukan oleh umat muslim.

Imam al-Bujairimi dalam Hasyirah ‘Ala al-Khatib, menyebut memang Rasulullah dan para sahabat melakukan salat tarawih 8 rakaat. Akan tetapi, setelah itu, Rasulullah dan sahabat menyempurnakannnya sampai 20 rakaat di rumah masing-masing.

Baca Juga:  Kenapa Dinamakan Brebes, yang Dijuluki Sundanya Jawa Tengah?

“Jika engkau mengatakan: “Ulama’ telah ijma’ bahwa Tarawih adalah 20 rakaat, namun tuntunan Rasulullah SAW bahwa Tarawih 8 rakaat”. Maka saya menjawab: “Memang mereka melakukan di masjid hanya 8 rakaat, akan tetapi mereka menyempurnakan sampai 20 rakaat di rumah masing-masing dengan dalil sesungguhnya para Sahabat ketika pulang ke rumah mereka terdengar suara dengungan seperti dengungan lebah. Sesungguhnya Rasulullah hanya melakukan 8 rakaat dalam shalatnya dan tidak melakukan 20 rakaat bersama mereka, tidak lain hanya untuk meringankan beban mereka”. (Al-Bujairimi, ‘Ala al-Khatib: 3/472).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya