SOLOPOS.COM - Masjid Saka Tunggal Banyumas (Instagram/@meotelpurwokerto)

Solopos.com, PURWOKERTO — Tahukah Anda ternyata masjid tertua di Indonesia ada di Banyumas, Jawa Tengah, hlo?

Berdasarkan informasi dari Duniamasjid.islamic-center.or.id, masjid yang bernama Masjid Saka Tunggal Baitussalam ini dibangun jauh sebelum era Wali Songo, yakni pada 1288 M. Sedangkan era Wali Songo baru ada. dua abad setelahnya.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Baca Juga: Hukum Potong Kuku saat Puasa Ramadan, Boleh Enggak ya?

Masjid yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Saka Tunggal ini lokasi persisnya ada di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas. Masjid ini berdiri kokoh di tengah suasan pedesaan. Bahkan, masih ditemukan kera-kera yang berkeliaran bebas di sekitar masjid.

Masjid tertua di Indonesia ini terbilang unik. Hal ini dikarenakan adanya saka tunggal yang berada di tengah bangunan utama masjid. Selain itu, atap dari masjid ini masih menggunakan ijuk dan bagian dindingnya menggunakan anyaman bambu.

Baca Juga:  Salat Tarawih 8 atau 20 Rakaat, Mana yang Lebih Afdal?

Tradisi Unik di Masjid Tertua di Indonesia

Bukan hanya bangunannya saja, Masjid Saka Tunggal juga memiliki tradisi yang unik, yakni zikir dengan lantunan kidung Jawa.

Khusus pada Jumat, akan ada zikir dan salawat yang bernada seperti melantunkan kidung Jawa. Lantunan zikir antara Jawa dan Arab ini disebut dengan ura-ura. Khutbah salat Jumat juga disampaikan seperti sebuah kidung. Dalam KBBI kidung, diartikan sebagai syair yang dinyanyikan.

Baca Juga:  Pertamax Naik Jadi Rp12.500, Gaji Karyawan Pertamina Capai Rp60 Juta

Ada yang unik lagi dari masjid tertua di Indonesia ini. Muazin masjid ini tidak menggunakan peci layaknya umat muslim lainnya. Mereka menggunakan udeng atau pengikat kepala saat bertugas.

Di masjid terdapat ritual yang sering dilakukan oleh seluruh warga Desa Cikakak, yaitu Ritual Jaro Rajapine. Ritual ini mengganti pagar bumbu keliling Masjid Saka Tunggal yang digelar pada bulan ajab. Saat membuat pagar, ada beberapa pantangan yang harus ditaati, di antaranya: warga dilarang berbicara dengan suara keras dan tidak boleh menggunakan alas kaki.

Baca Juga:  Hukum Ngupil saat Puasa Ramadan, Apakah Bisa Bikin Batal?

Tradisi Ganti Jaro Rajab ini bagi warga di sini adalah untuk memupuk kebersamaan dan dipercaya bisa menghilangkan sifat jahat dari diri manusia. Ritual ganti Jaro ini kemudian diakhiri dengan prosesi arak arakan 5 gulungan yang berisi nasi tumpeng yang kemudian diperebutkan warga karena dipercaya bisa memberikan berkah.

Sejak 1965, masjid tertua di Indonesia ini telah mengalami dua kali pemugaran tanpa mengubah arsitektur masjid. Kayu yang disebut saka di tengah masjid juga masih berdiri kokoh.

Baca Juga:  Kenapa Dinamakan Brebes, yang Dijuluki Sundanya Jawa Tengah?

Masjid dengan segala keunikan ini ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya nomor 02/Bas/51/TB/03 dan dilindungi Undang-undang RI 5/1992 serta PP 10/1993.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya