Bola
Senin, 16 Desember 2019 - 21:25 WIB

Bela Muslim di China, Ozil Malah Dapat Kecaman

Chrisna Chaniscara  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mesut Ozil. (Reuters)

Solopos.com, LONDON - Menjadi pesepakbola dengan kecondongan politik yang jelas memang tidak mudah. Hal itu dirasakan betul oleh gelandang Arsenal, Mesut Ozil.

Publik tentu masih ingat saat Ozil memilih pensiun dini dari Timnas Jerman setelah posenya dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tersebar luas. Sikap Ozil dikecam lantaran Jerman tengah memiliki hubungan kurang harmonis dengan Turki.

Advertisement

Sekitar setahun berselang, Ozil kembali memicu konflik menyusul sikap politiknya terkait Muslim Uighur di China. Dalam unggahan Instagram-nya, Ozil menyatakan dukungan pada etnis Muslim Uighur yang kabarnya ditahan dalam kamp konsentrasi Xinjiang menurut laporan PBB dan aktivis HAM.

“[Di China] Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah Islam, madrasah dilarang, cendikiawan agama satu per satu dibunuh. Terlepas dari semua itu, Muslim tetap diam. Suara mereka tak terdengar,” tulis Ozil.

Unggahan yang menggunakan foto berlatar biru dengan logo bulan sabit (bendera yang disebut kaum Uighur sebagai Turkestan Timur) kabarnya membuat sejumlah stasiun televisi pro-pemerintah di China bereaksi.

Advertisement

Dilansir BBC, stasiun CCTV memboikot laga Arsenal dengan batal menyiarkan duel mereka melawan Manchester City, Minggu (15/12) malam WIB. Stasiun tersebut malah menyiarkan ulang laga Wolverhampton Wanderers versus Tottenham Hotspur.

Tak hanya itu, jersey bertuliskan nama Ozil dibakar oleh sejumlah suporter The Gunners di Negeri Tirai Bambu sebagai bentuk kekesalan. Federasi Sepak Bola China mengaku kecewa dengan pernyataan Ozil. Otoritas menganggap kata-kata tersebut tak pantas dilontaran.

“Komentar Ozil menyakitkan bagi penggemarnya di China yang mengikutinya dengan dekat, juga melukai perasaan orang-orang China. Ini sesuatu yang tidak dapat kami terima,” demikian pernyataan federasi pada media China, The Paper.

Advertisement

Partai Komunis China pun mulai mengecam Arsenal atas tindakan bintangnya itu. Partai terbesar di Negeri Tirai Bambu ini mengingatkan The Gunners bakal merasakan dampak atas sikap Ozil. Arsenal sendiri telah mengeluarkan tanggapan dengan menyatakan sikap Ozil tidak ada hubungannya dengan tim.

“Konten yang diterbitkan Ozil merupakan pendapat pribadi. Sebagai klub sepak bola, Arsenal memegang teguh prinsip tidak melibatkan diri dalam politik,” demikian pernyataan resmi The Gunners.

Masalah baru ini bisa jadi bakal membuat karier Ozil di Emirates kian mendekati akhir. Performa Ozil sendiri tak kunjung moncer dengan baru mengemas satu assist sejauh ini. Saat melawan City, sang gelandang hanya bermain 54 menit sebelum digantikan Emile Smith Rowe.

Advertisement
Kata Kunci : Arsenal Liga Inggris
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif