SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan. (Freepik)

Solopos.com, MADIUN -- Siswa kelas IX SMPN 2 Kota Madiun, Nadia Azzahra, 15, mengaku degdegan saat menunggu giliran untuk menjalani rapid test yang diselenggarakan di sekolahnya, Kamis (5/11/2020) pagi.

Nadia bersama teman-temannya di SMPN 2 Kota Madiun harus menjalani rapid test sebagai syarat utama untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dinas Pendidikan Kota Madiun akan mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk kelas VI SD dan IX SMP pada Senin (9/11/2020). Seluruh siswa dan guru yang akan mengikuti PTM diwajibkan menjalani rapid test.

Objek Wisata Klaten Terapkan Screening Online dan Offline untuk Pengunjung

Saat berbincang dengan Madiunpos.com/JIBI, Nadia mengaku ini menjadi pengalaman pertamannya menjalani tes cepat untuk pendeteksian Covid-19.

“Ya ada rasa takut. Kalau ternyata reaktif. Tapi selama ini memang tidak pernah bepergian jauh,” kata warga Jiwan, Kabupaten Madiun.

Dia menyambut gembira dengan rencana PTM di sekolah. Selama hampir delapan bulan belajar online di rumah benar-benar membuatnya bosan dan suntuk. Selain itu, pembelajaran juga tidak berjalan efektif.

Optimistis di Era Pandemi, Perbankan Manfaatkan Layanan Digital

Nadia kerap mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru. Tetapi, karena pembelajaran daring dirinya tidak bisa leluasa bertanya kepada guru.

Siswa SMPN 2 Kota Madiun lainnya, Galuh Putri, 15, juga mengaku sudah bosan belajar online di rumah. Ia sangat senang ketika ada rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka. Meskipun nantinya ada banyak aturan protokol kesehatan yang harus ditaati.

“Saat di rumah belajar online itu sering dimarahi orang tua. Sering kali, saya sedang belajar tapi dikiranya sedang mainan HP,” kata warga Kelurahan Winongo itu.

Harus Mengikuti Rapid Test

Kepala SMPN 2 Kota Madiun, Suyatmun, menyampaikan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka sebanyak 209 anak. Siswa yang diperbolehkan untuk mengikuti PTM adalah dari kelas IX saja. Sedangkan jenjang kelas yang lain masih belajar online.

“Seluruh siswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka harus mengikuti rapid test. Bagi yang belum tidak akan diizinkan untuk mengikuti PTM,” ujarnya.

Suyatmun menuturkan untuk total siswa kelas IX ada sebanyak 269 anak. Tetapi, yang ikut pembelajaran tatap muka hanya 209 anak. Sedangkan 60 anak yang lain tidak mengikuti PTM dan masih belajar online.

Sarah McBride, Senator Transgender Pertama Amerika Serikat

Dia menyampaikan 60 anak yang tidak mengikuti PTM tersebut karena orang tuanya tidak setuju. Mereka masih takut anaknya saat mengikuti PTM di tengah pandemi Covid-19.

“Sekolah tidak mempermasalahan untuk orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk ikut PTM. Karena aturannya memang seperti itu, sekolah tidak bisa memaksa,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya