SOLOPOS.COM - Suasana pabrik PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (23/2/2018). (Bisnis-Dok)

Solopos.com, WONOGIRI -- Bau limbah PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Nguter, Sukoharjo, dikeluhkan manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Fitri Candra, Selogiri, Wonogiri. Bau itu tercium pada jam-jam sore hari cukup mengganggu para staf.

Pejabat Humas RSU Fitri Candra, Angga Kusuma, mengatakan sebagian bangunan RSU Fitri Candra ada yang berbentuk ruang terbuka termasuk ruang terbuka hijau (RTH).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Bau itu sama seperti bau yang dikeluhkan para pegawai RSU di rumah masing-masing di Kecamatan Selogiri dan Wonogiri.

“Bau yang sama ini juga saya rasakan di rumah saya di Brumbung. Tapi mungkin tergantung arah angin, jadi kadang sini bau sana enggak. Sana bau sini enggak,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (25/11/2019).

Anggota Meninggal Karena Ditendang Saat Latihan, Ini Kata Ketua PSHT Sragen

Ia menjelaskan bau limbah makin menyengat kuat saat terjadi hujan. Selama ini tidak ada laporan atau keluhan dari pasien akibat bau itu. Pelayanan kesehatan kepada pasien dan masyarakat juga berjalan lancar.

“Cuma ya itu kalau pas jam makan mencium bau ya langsung hilang selera makannya,” ujar dia.

Untuk menjaga kualitas udara, RSU rutin mengukur kualitas udara di lingkungan rumah sakit setiap enam bulan sekali. Selama ini, hasil pengukuran menunjukkan kualitas udara masih dalam ambang batas aman.

“Mungkin pas diukur pas enggak ada bau. Jadi kadang bau kadang tidak. Kami berharap bau ini lekas hilang dan kami menghirup udara segar seperti sediakala,”harap Angga.

Hujan Es dan Angin Ribut di Klaten, 100-An Rumah Warga Karangdowo Rusak

Bau juga dirasakan warga Sendangijo, Selogiri. Bau kerap terjadi dan tidak bisa diprediksi pukul berapa akan tercium. Terakhir, bau itu tercium warga pada Minggu (24/11/2019) tengah malam.

Bau itu tercium warga yang sedang bermain badminton di gedung olahraga desa setempat. “Kalau sudah bau enggak bisa diceritakan karena bau banget. Istri saya kadang sampai minta beli obat pusing kalau mencium bau itu,” kata salah satu warga, Bibit Wahyudi, saat ditemui wartawan di kantor Desa Sendangijo, Selogiri.

Desa Sendangijo berbatasan langsung dengan wilayah Sukoharjo. Bahkan, demi mendapatkan kembali udara segar, warga Sendangijo juga turut bergabung dalam demonstrasi warga Nguter beberapa waktu lalu.

Bocah Anggota PSHT Gemolong Sragen Meninggal Saat Latihan

Warga Sendangijo juga ikut menghadiri pertemuan di Gupit terkait masalah PT RUM. Permintaan warga hanya satu yakni bisa kembali menghirup udara segar seperti sebelum ada PT RUM.

“Permintaan kami di sini hanya satu bisa kembali menghirup udara segar,” ujar Basuki, Sekretaris Desa Sendangijo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya