SOLOPOS.COM - Ilustrasi Sampah (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Puluhan sukarelawan bencana alam melakukan gerakan bersih-bersih sampah di sungai di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo.

Para sukarelawan bencana alam yang berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) berkumpul di pinggir sungai yang merupakan aliran Kali Dengkeng untuk membersihkan sampah.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Para sukarelawan bencana alam tersebut membawa berbagai peralatan seperti cangkul dan linggis. Mereka menyebar di pinggir sungai untuk membersihkan sampah yang menumpuk di tiang penyangga jembatan.

1.775 PTPS di Sukoharjo Jalani Rapid Test, Kalau Reaktif Bagaimana?

Tumpukan sampah menggunung mengelilingi tiang penyangga jembatan. Tak hanya sampah rumah tangga melainkan potongan kayu dan bambu yang tersangkut di sekitar tiang penyangga jembatan.

"Gerakan bersih-bersih melibatkan masyarakat setempat saat musim penghujan. Kami ingin membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan terutama sungai," kata Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, saat berbincang dengan Solopos.com di Sukoharjo, Jumat (27/11/2020).

Gerakan bersih-bersih sungai didengungkan sejak sebulan lalu seiring memasuki musim penghujan. Sebelumnya, kegiatan serupa digeber di Kali Samin dan Kali Ranjung pada beberapa waktu lalu.

Membentuk Desa Tangguh Bencana

Warga setempat bahu membahu membersihkan dan mengangkat sampah yang mengendap di sekitar tiang penyangga jembatan.

“Aliran air sungai tak bisa mengalir lancar lantaran tumpukan sampah di sekitar tiang penyangga jembatan. Kondisi ini berpotensi mengakibatkan air sungai meluap saat turun hujan deras,” ujar dia.

Asteroid 2020 WC4 Dekati Bumi Besok, Segini Ukurannya

BPBD Sukoharjo telah membentuk desa tangguh bencana di enam desa berdekatan dengan Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin yang kerap meluap saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi.

Keenam desa tangguh bencana itu yakni Tegalmade, Laban di Kecamatan Mojolaban. Desa tangguh bencana di wilayah Kecamatan Grogol yakni Kadokan dan Pandeyan. Sementara desa tangguh bencana di wilayah Kecamatan Polokarto yakni Pranan dan Bugel.

Di sisi lain, seorang warga Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Misrom, mengatakan sampah yang menggunung di sekitar tiang penyangga jembatan didominasi kayu dan bambu. Namun, ada juga sampah rumah tangga yang dibuang secara sembarangan oleh masyarakat ke sungai.

Kemenag Pastikan Bantuan Rp1,8 Juta untuk Guru Non PNS Tak Dipotong

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya