SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Tim ahli Satgas Penanganan Covid-19 mengusulkan ada penambahan tenaga kesehatan untuk menangani kasus Covid-19 di Klaten. Penambahan itu terutama untuk tenaga tracing kontak erat.

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, menjelaskan sebagian besar kasus Covid-19 di Klaten bersumber dari kontak erat dan transmisi lokal. Saat proses pelacakan kontak erat, petugas kesehatan tak jarang bekerja ekstra lantaran banyaknya orang yang harus dilakukan pengambilan spesimen lantaran pernah melakukan kontak erat dengan orang yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Rapid Test hingga Larang Kerumunan, Begini Ketatnya Pemkot Solo Saat Pergantian Tahun

"Bisa dibayangkan di satu desa ada tiga saja orang terkonfirmasi positif, membutuhkan tenaga yang luar biasa untuk melakukan tracing kepada kontak erat karena itu harus ditelusuri betul,” kata Ronny, Jumat (1/1/2021).

Pelacakan kontak erat selama ini melibatkan seluruh unsur tenaga kesehatan yang ada di puskesmas mulai dari bidan, perawat, hingga tenaga ahli epidemiologi. Sementara, kondisi tenaga kesehatan di Klaten saat ini mulai kelelahan menyusul peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar selama beberapa pekan terakhir. Penambahan kasus membuat penelusuran kontak erat semakin banyak.

Penambahan Nakes

Atas kondisi itu, Ronny mengusulkan ada penambahan tenaga kesehatan terutama untuk tenaga yang bertugas melakukan tracing atau pelacakan kontak erat. Penambahan itu dimaksudkan untuk meringankan beban tugas tenaga kesehatan terutama di puskesmas termasuk mempercepat proses pelacakan kontak erat.

“Saya usulkan ke Dinas Kesehatan. Saya tidak tahu sumber dananya dari mana, tetapi mohon diperhatikan untuk diusulkan tambahan tenaga kesehatan khususnya tracing. Karena membutuhkan tenaga tracing luar biasa. Kualifikasi tetap tenaga kesehatan, harus memiliki latar belakang pendidikan di bidang epidiemologi,” jelas dia.

Kereta Bandara Internasional Adi Soemarmo Jalan Lagi, Tiket Mulai Rp7.000

Sebelumnya, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan dalam sehari dari Klaten setidaknya bisa mengirimkan minimal 200 spesimen dari hasil swab test ke laboratorium. Sampel itu rata-rata diperoleh dari swab test yang dilakukan dari hasil tracing terhadap orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya.

Anggit juga menjelaskan rata-rata kasus Covid-19 di Klaten beberapa waktu terakhir terjadi lantaran pernah melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya. Kondisi itu menandakan kurangnya tingkat kepatuhan penerapan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya