SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa mengikuti pembelajaran online dari belakang rumahnya (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Sekolah di Solo terus memproses pengunggahan nomor telepon siswa atau orang tua ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebelum 31 Agustus terkait bantuan kuota Internet.

Kepala SMPN 7 Solo, Siti Latifah mengatakan pendataan nomor telepon dilakukan mulai Kamis (27/8/2020) dengan melibatkan wali kelas dan pengunggahan ke Dapodik mulai Jumat (28/8).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Di sekolah kami sudah mengunggah ke Dapodik sejak Jumat karena pendataan nomor ponsel siswa/orang tua sudah sejak Kamis dengan melibatkan wali kelas VII, VIII, dan IX. Entri [ke Dapodik] yang sudah selesai adalah kelas VIII dan IX. Tinggal kelas VII [yang belum selesai],” ujarnya kepada Solopos.com, Sabtu (29/8/2020).

Lagi, 3 Nakes RSUD Sragen Positif Covid-19

Ia menambahkan, berdasarkan pendataan nomor ponsel untuk bantuan kuota Internet tersebut jumlah siswa yang tidak memiliki ponsel sendiri sekitar 200 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang menggunakan ponsel milik keluarganya sebanyak 70 siswa.

“Artinya, itu bukan ponsel siswa tapi ponsel orang tua atau saudaranya,” imbuh Ifah, sapaan akrabnya.

Selain itu, ditemukan pula bahwa sebagian orang tua/siswa menggunakan ponsel jadul (zaman dulu) yang tidak bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sementara itu, PJJ di sekolahnya dilakukan dengan dua cara, yakni dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).

Angkringan Goela di De Tjolomadoe Hadirkan Rasa Kekinian dan Nostalgia

“Untuk luring ini, wali kelas dan guru menyurvei ke rumah-rumah siswa yang tidak aktif dan tidak presensi setidaknya dua hari dalam PJJ. Di sana wali kelas/guru menggali masalah yang dihadapi siswa bersangkutan. Apakah tidak punya ponsel atau tidak punya kota dan sebagainya. Jika tidak bisa PJJ dengan kendala-kendala itu, siswa diberi tugas yang diantar-diambil dari sekolah oleh orang tua karena siswa belum boleh ke sekolah,” imbuh Ifah yang mengepalai 758 siswa di 24 kelas ini.

Surat Edaran Disdik

Sementara itu, sekolah lain pada jenjang berbeda proses pengunggahan data nomor telepon terkait bantuan kuota Internet siswa masih berlangsung.

Salah satunya diungkapkan Kepala SDN Mangkubumen Lor Nomor 15, Agus Kristo Purwanto. Menurutnya, pengunggahan dilakukan oleh operator.

“Sampai saat ini masih dalam proses dan data nomor telepon siswa yang sudah diunggah atau yang belum ada pada dia [operator],” imbuhnya.

Pisang Cavendish Mulai Ditanam di Sumberlawang Sragen

Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Solo sudah memerintahkan kepada masing-masing kepala satuan pendidikan/kepala sekolah agar segera mengumpulkan data nomor telepon aktif para peserta didik/siswa untuk diberi bantuan kuota Internet dari pemerintah.

Perintah itu disampaikan melalui surat Disdik bernomor 420.I/1572.I/2020 tertanggal 27 Agustus 2020.

Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa kepala sekolah diminta melengkapi nomor ponsel untuk peserta didik yang aktif melalui aplikasi data pokok pendidikan (Dapodik). Selain itu, pengisian data tersebut harus dilakukan sebelum tanggal 31 Agustus 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya