SOLOPOS.COM - Paguyuban Masyarakat Tionghoa serah terima sembako dan alkes untuk warga di Surabaya. (Istimewa/Doc.)

Solopos.com, SURABAYA - Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya bekerja sama sejumlah beberapa lembaga pemerintahan dan yayasan membagikan sembako berupa beras dan alat kesehatan masker dan sabun kepada masyarakat. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat di tengah mewabahnya virus corona Covid-19.

Pendiri Paguyuban Masyarakat Tionghoa Alim Markus mengungkapkan pembagian sembako ini untuk dapat meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19. Seperti diketahui, kebijakan physical distancing yang mengharuskan masyarakat tetap di rumah berdampak pada perekonomian masyarakat di Jawa Timur.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Update Corona Indonesia: Pasien Sembuh Terus Bertambah Jadi 686 Orang

“Kita salurkan beras, masker dan sabun bagi masyarakat kurang mampu yang merasakan dampak wabah covid -19. Dengan kegiatan ini kita harapkan bisa membawa manfaat untuk meringankan beban hidup warga terdampak covid 19,” jelas Dr Alim Markus yang juga CEO Maspion Group itu.

Paguyuban Masyarakat Tionghoa berkoordinasi dengan jajaran Pemprov Jatim, Polda Jatim, Kodam V Brawijaya. Paguyuban juga menggandeng Pemkot Surabaya, Polwiltabes Surabaya, NU Surabaya, Muslimat NU Jatim dan Polrestabes Surabaya.

Bakti Sosial Paguyuban Masyarakat Tionghoa

Alim Markus mengaku ingin berguna bagi masyarakat Jawa Timur. Alim mengingat Maspion dilahirkan di Jawa Timur dan dibesarkan di Jawa Timur, untuk itu harus memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur.

30 Menit Penuh Haru di Pemakaman Perawat Berstatus PDP Covid-19 Asal Grogol Sukoharjo

"Tentunya ini menjadi kekuatan jawa timur dalam menghadapi pandemi covid-19, jika memang ada yang memerlukan bantuan atau kurang mampu bisa menghubungi kami," katanya.

Alim Markus juga mengimbau masyarakat untuk sementara sementara warga tinggal di rumah dulu. Masyarakat harus mengikuti protokol kesehatan dan protokol keselamatan. "Kalau tidak ada kepentingan mendesak jangan keluar rumah agar bertujuan memutus mata rantai covid-19," katanya dalam rilis dan diterima Solopos.com, Minggu (19/4/2020).

Warga Boyolali Positif Corona Punya Riwayat ke Surabaya, Bukan Transmisi Lokal

"Semoga wabah ini segera berakhir dan kondisi negara Indonesia ini semakin membaik. Kita harus selalu memakai masker apabila kluar rumah, selalu cuci tangan setiap 2 jam. Mengurangi kegiatan yang tidak perlu, selalu jaga jarak, minum vitamin C. Makan buah jeruk lemon, minum air putih hangat dan berjemur pada jam 09.00-10.00 WIB," pungkas pendirir Paguyuban Masyarakat Tionghoa itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya