SOLOPOS.COM - Salah seorang penggali kubur di Makam Udan Agung, Dadagan, Pulosari, Kebakkramat, Karanganyar, Hariyanto, menunjukan artefak temuan warga saat menggali kubur di area makam Rabu (17/6/2020). (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR – Pemkab Karanganyar menindaklanjuti temuan warga Kebakkramat terkait artefak berupa stupa dan relief yang diduga merupakan reruntuhan candi di Makam Udan Agung, Dadagan, Pulosari, Kebakkramat.

Artefak tersebut saat ini sedang dikaji Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sragen. Di makam Kebakkramat, Karanganyar, itu ditemukan sebuah yoni, gapura yang sebagian masih terpendam dalam tanah, batu hitam, dan bata merah yang memliki relief seperti candi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Benda-benda tersebut ditemukan warga ketika menggali liang lahat di lahan pemakaman umum yang luasnya sekitar 3.000 meter persegi tersebut.

Salah satu penggali kubur di makam tersebut, Hariyanto, 34, mengatakan dia sering menemukan batu-batu relief di dalam tanah selama menggali kuburan.

Objek Wisata Karanganyar Resmi Dibuka Lagi, Bupati: Jaga Kesehatan & Keamanan

Tetapi warga awalnya tidak mengetahui benda tersebut bernilai sejarah. Sehingga hanya dikumpulkan dan di tumpuk di sebuah tempat di dalam area makam.

“Sering beberapa di pinggiran ini banyak sekali. Kami awalnya tidak tahu tapi kemudian ada pemuda yang memfoto dan memposting batu itu di media sosial dan kemudian dari pemkab kemudian mendatangi tempat ini dan menanyai orang-orang yang menemukannya,” beber dia ketika ditemui Solopos.com di makam.

Menurut Hari, artefak tersebut awalnya berjumlah cukup banyak lantaran ditemukan sejak 30 tahun lalu. Namun, benda-benda tersebut hilang diambil orang tak dikenal.

So Sweet! Dian Ekawati Temani Didi Kempot Rilis Stasiun Balapan

Dikumpulkan untuk Dikaji

Setelah didatangi Pemkab Karanganyar, saat ini artefak diduga bekas candi tersebut dikumpulkan di satu tempat di makam Kebakkramat, Karanganyar, agar aman.

“Dulu itu banyak, orang sebelum saya lahir itu sudah ada juga. Tapi kan warga tidak tahu itu apa. Jadi ya sudah dibiarkan. Tiba-tiba ya hilang semua itu sejak dulu tepatnya kapan saya tidak tahu. Baru akhir-akhir ini kami diminta menjaganya agar tidak hilang karena masih akan diteliti,” ungkap dia.

Terpisah, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Sawaldi, mengatakan tindakan yang dilakukan oleh pihaknya untuk menindaklanjuti unggahan warga di media sosial.

Mudik dari Cikarang, Bakul Mi Ayam di Wonogiri Positif Covid-19

Menurutnya, saat ini bakal dilakukan pengkajian mendalam terkait sejarah benda-benda tersebut. Diduga, artefak di makam Kebakkramat, Karanganyar, tersebut merupakan candi peninggalan era kerajaan Kediri.

“Kami tetap bekerja sama dengan TACB Sragen untuk pengkajiannya. Ini masih umum. Untuk eksplorasi juga kami masih menunggu keputusan dari Bupati Karanganyar. Soalnya, kalau tidak ada izin itu kami juga tidak bisa melakukan penggalian mendalam. Tentunya juga atas seizin warga,” terang dia.

Saat ini sekitar 10 artefak diduga reruntuhan candi di makam Kebakkramat, Karanganyar tersebut masih diamankan dan pihaknya berkoordinasi dengan Pemdes Pulosari.

Selanjutnya apabila ditemukan artefak lain saat penggalian liang lahat, dia meminta warga untuk mengumpulkan dan mengamankan agar bisa dikaji lebih lanjut oleh arkeolog.

“Intinya yang terpenting mengamankan dulu itu artefaknya. Jangan sampai hilang. Kami juga sudah minta dari pemerintah agar kalau ada temuan lagi diamankan dulu jangan sampai hilang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya