SOLOPOS.COM - Para pesilat Pagar Nusa Jateng mengikuti penggemblengan bertajuk Pendidikan dan Latihan Khusus (Diklatsus) Pasukan Inti (Pasti) di Pondok Pesantren An Nur di Desa Saren Sendangwungu Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, mulai Jumat-Minggu (10-12/12/2021). (Istimewa/Ikhwan)

Solopos.com, BLORA — Pimpinan Wilayah Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PW PSNU) Pagar Nusa Jawa Tengah (Jateng) menggembleng para pendekar sebagai persiapan pengamanan Muktamar Ke-34 NU di Lampung.

Penggemblengan bertajuk Pendidikan dan Latihan Khusus (Diklatsus) Pasukan Inti (Pasti) ini diadakan di Pondok Pesantren An Nur di Desa Saren Sendangwungu Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, mulai Jumat-Minggu (10-12/12/2021).

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Sebanyak 62 pendekar utusan dari 18 Pimpinan Cabang Pagar Nusa se-Jawa Tengah dididik khusus sebagai anggota Pasti di pesantren tempat kelahiran Bupati Blora Arief Rohman yang juga Ketua PW PSNU Pagar Nusa Jateng ini.

Baca Juga: Polemik Muktamar NU, Dimajukan Atau Dimundurkan?

Mereka akan diseleksi oleh Komando Pasukan Inti Nasional (Kopanas) untuk menjadi anggota pengamanan khusus di lokasi Muktamar NU. Kerja mereka di bawah kendali Pimpinan Pusat Pagar Nusa.

Ketua PW PSNU Pagar Nusa Jateng, Arief Rohman, menyatakan Jawa Tengah menjadi salah satu andalan pengiriman pendekar untuk tugas pengamanan di Muktamar, dengan spesialisasi pengawalan kiai atau body guard VVIP.

Secara formal Jateng diminta mengirim jumlah personel yang sama dengan daerah lain yaitu 30 orang. Namun, Jateng siap mengirim berapapun pendekar apabila diminta tambahan.

Baca Juga: Mantap! PSHT dan Pagar Nusa Kawal Kapolres Sukoharjo Bagikan Sembako

“Diklatsus ini untuk persiapan pengamanan Muktamar NU. Kami kirim para pendekar untuk pengawalan kiai, dan siap menambah berapapun jika diminta,” tutur Arief putra pengasuh Ponpes An Nur KH Ali Muhdlor ini dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Minggu (12/12/2021).

Ketua panitia Diklatsus Pasti Pagar Nuda Jateng Masrur menambahkan, 62 peserta terdiri atas 56 pendekar laki-laki dan 6 pendekar perempuan. Selain materi standar bela diri pencak silat, peserta juga mendapat materi ahlussunah waljamaah, ke-NU-an, protokol pengawalan, deteksi dini, dan kontra intelijen. Termasuk pelatihan jurnalistik dan wawasan pertahanan nasional serta pemberian doa khusus dari ulama.

Baca Juga: Pendekar Silat Sumbang 17 Kantong Darah ke PMI Sragen

“Instruktur kami datangkan dari Kopasnas, PWNU Jateng, Kodim, PCNU Blora, dan NU Online. Ada latihan baris berbaris juga lho, dibimbing tentara,” ujar Masrur.

Masrur mengaku terkejut sekaligus bangga. Ternyata banyak di antara peserta Diklatsus adalah kiai pengasuh pesantren. Padahal dia perkirakan yang ikut adalah para pelatih, para atlet laga, atau pendekar yang biasa bertarung dalam perlombaan.

“Ternyata banyak peserta diklatsus merupakan kiai pengasuh pesantrèn. Mereka pendekar yang menonjol suwuk dan ilmu kanuragan-nya. Ahli hikmah istilahnya. Kami terkejut sekaligus bangga,” ucap Komandan Pasukan Inti Pagar Nusa Jateng ini.

Baca Juga: Asale Madiun Jadi Kampung Pesilat & Kota Pendekar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya