SOLOPOS.COM - Penampakan Gunung Merapi dari Kali Gendol Argomulyo, Cangkringan, Sleman, DIY, Jumat (6/11/2020). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, SLEMAN – Aktivitas Gunung Merapi masih terus meningkat. Dalam laporan mingguannya, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengumumkan jumlah aktivitas kegempaan yang lebih tinggi dari minggu sebelumnya.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menuturkan pada rentang 30 Oktober 2020 sampai 5 November 2020, terjadi 139 kali gempa vulkanik dangkal, 1.663 kali gempa multifase, 9 kali gempa low frekuensi, 391 kali gempa guguran, 330 kali gempa hembusan dan 9 kalo gempa tektonik banyak.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

"Lebih tinggi dibanding minggu lalu," katanya, Sabtu (7/11/2020).

Siaga Jelang Erupsi, Monyet-Monyet Penghuni Merapi Turun Gunung

Sebagai perbandingan, data pengamatan Gunung Merapi pada rentang 23-29 Oktober, terjadi 81 kali gempa vulkanik dangkal, 864 kali gempa multifase, 10 kali gempa low frekuensi, 376 kali gempa guguran, 286 kali gempa hembusan dan tujuh kali gempa tektonik.

Meski demikian, analisis morfologi area kawah berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 3 November 2020 dibanding 30 Oktober 2020 tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah. Perhitungan kubah lava pada hati yang sama yakni sebesar 200.000 meter persegi.

"Tidak teramati pula adanya material magma baru," ujarnya.

Covid-19 Wonogiri: Awal Mula Klaster Pasar Sidoharjo hingga 7 Pedagang Positif

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau menggunakan Electronic Distance Measurement (EDM) pada rentang pengamatan tersebut menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 9 cm per hari.

Meski terjadi hujan, tidak dilaporkan adanya lahar atau penambahan aliran di sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

7 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Sidoharjo Wonogiri Ditutup 4 Hari Mulai Senin

Adapun laporan harian pada Sabtu (7/11/2020), dari pengamatan pukul 00.00-12.00 WIB tercatat 22 kali gempa guguran, 8 kali gempa hembusan, 1 kali gempa low frekuensi, 56 gempa multifase dan 10 kali gempa vulkanik dangkal.

Dari data tersebut, status aktivitas Gunung Merapi masih Siaga sejak Kamis (5/11/2020) lalu. Aktivitas tambang dan wisata dilarang di kawasan rawan bencana (KRB) III.

Pemerintah daerah di sekitar Gunung Merapi diminta untuk mempersiapkan segala keperluan mitigasi karena erupsi bisa terjadi setiap saat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya