SOLOPOS.COM - Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati angkat bicara tentang kasus teror yang menimpa seorang tenaga kesehatan (nakes) perempuan di Puskesmas Kedawung, Sragen.

Bupati siap memberi perlindungan penuh bagi perawat yang diintimidasi lewat pesan di Whatsapp tersebut. Bupati meminta aparat kepolisian untuk menyelidiki kasus itu sampai tuntas.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Yuni, sapaan akrab Bupati, tidak ingin muncul kasus serupa. Dia menekankan apa yang dilakukan nakes itu sebagai bagian dari upaya pencegahan persebaran virus corona atau Covid-19.

Covid-19 Boyolali: Duh! Pasien Sembuh Bertambah, Kasus Baru Menyusul

“Jadi jangan ada yang merasa terintimidasi! Jangan ada yang merasa memojokan atau mendiskriminasi! Semua itu tidak ada," ujar Yuni saat ditemui wartawan, Senin (1/6/2020).

"Kami semua warga Sragen. Kami semua ingin berbuat yang terbaik untuk Sragen. Kami tentu beri perlindungan bagi perawat. Kami back up semuanya. Kemarin saat melapor ke kepolisian juga kami damping untuk ditindaklanjuti,” imbuhnya.

Yuni menyampaikan kondisi perawat sekarang sudah tenang dan tidak mengalami ketakutan lagi. Hal itu karena tenaga kesehatan tersebut mengetahui Pemkab Sragen peduli dan siap melindungi.

Lebih dari Sepekan Lebaran, Pemudik di Klaten Masih Berdatangan

Yuni menyampaikan identitas peneror belum diketahui, apakah benar koordinator santri. Dia menduga jangan-jangan orang iseng atau orang yang mengatasnamakan koordinator santri.

“Kami tentu tidak bisa sendiri. Kami meminta kepada kepolisian untuk menindaklanjuti dan menyelidiki pelaku teror itu. Yang bersangkutan sudah melapor ke kepolisian pada Jumat [29/4/2020] lalu. Kasus seperti ya baru kali ini,” ujar Bupati yang diamini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto.

Respons Gubernur

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, juga meminta aparat kepolisian segera bertindak menangani kasus intimidasi yang dialami tenaga kesehatan di Puskesmas Kedawung, Sragen, tersebut.

“Saya harap polisi tidak usah ragu. Kami mendukung siapa pun yang mengancam untuk ditindak. Apalagi, kepada tenaga medis,” ujar Ganjar, Minggu (31/5/2020).

Viral di Medsos, Ini Alasan Pemuda Klaten Dekorasi Kamarnya dengan Koran

Ganjar meminta masyarakat tidak memberikan stigma negatif terhadap petugas kesehatan saat melaksanakan tugas melawan Covid-19. Menurutnya, semua yang dilakukan tenaga kesehatan sudah dilakukan sesuai standar dan prosedur.

"Jangan lagi pernah ada model-model seperti ini. Tolong jangan ada yang aneh-aneh. Kita lagi dalam kondisi sulit. Maka saya dukung petugas keamanan untuk bisa menyelesaikan ini. Diperiksa saja," tegas dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya