SOLOPOS.COM - Hurrem Sultan dalam serial Muhtesem Yuzyil atau Abad Kejayaan Antv (Youtube.com)

Abad Kejayaan Antv memasuki episode makin menegangkan.

Solopos.com, SOLO — Serial Turki Abad Kejayaan Antv memasuki episode menegangkan ketika kepercayaan Raja Suleiman kepada Ibrahim Pasha mulai terkikis. Sementara itu, cinta Raja Ottoman tersebut makin besar untuk istri sahnya, Hurrem Sultan.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Berdasarkan data sejarah yang Solopos.com himpun dari pelbagai sumber, Selasa (26/5/2015), Hurrem meninggal lebih dahulu daripada Suleiman. Tidak seperti Mahidevran yang berakhir dengan kisah tragis, kematian Hurrem dipandang lebih terhormat. [Baca juga: Kisah tragis Mahidevran]

Sebagaimana dilansir Dailysabah, setelah kematian Ibu Suri Ayse, kekuatan Hurrem di Ottoman semakin kuat. Ia mampu menjamah hingga ke ranah politik Ottoman saat Suleiman tidak ada di istana. [Baca juga: Kontroversi Hurrem Sultan di Masa Ottoman]

Meski Hurrem dikenal dengan sifat suka mengadu domba anggota lain istana untuk mencapai tujuannya menguasai Harem, nyatanya Hurrem menjadi permaisuri Suleiman yang kondang karena kecerdasannya dan perhitungannya. [Baca juga: Kematian Baginda Raja Suleiman] 

Sejarawan Turki menyebut Hurrem lahir pada 19 Maret 1534 di Rohatyn, Polandia dan meninggal di Istana Topkapi, Konstantinopel, pada 15 April 1558. Sebelum ajal menjemputnya, Hurrem sakit parah. Jasad Hurrem dimakamkan di Masjid Raya Sulaimaniah, Konstantinopel, Turki.

Namun begitu, ketika sakit parah, Hurrem masih sempat mendedikasikan dirinya dalam bidang sosial. Hurrem membangun kompleks masjid di Istanbul, yang dilengkapi dengan air mancur, rumah penampungan, sekolah, dan rumah sakit. Rumah sakit yang dibangun Hurrem bernama Rumah Sakit Haseki. Kabarnya, hingga saat ini rumah sakit tersebut masih digunakan.

Warisan Hurrem untuk Dunia
Sebagai wanita paling berpengaruh di masa kejayaan Ottoman, Hürrem Haseki Sultan atau Roxelana menjadi sosok terhormat, baik di Turki atau di dunia Barat masa kini. Kemahsyuran Hurrem Sultan ini membuat sejumlah seniman menyorot sosok Hurrem dan mengenangnya dalam pelbagai karya seni.

Selang tiga tahun kematian Hurrem, tepatnya pada 1561, penulis Prancis Gabriel Bounin menulis buku tragedi berjudul La Soltane. Buku tersebut menceritakan peran Hürrem Sultan dalam kematian tragis Mustafa yang berakhir di tali gantung.

Karya Gabriel Bounin ini menjadi titik ketika kisah kerajaan Ottoman mulai diperkenalkan di panggung teater Prancis. Sosok Hurrem sebagai istri kesayangan Suleiman juga menjadi sumber inspirasi terciptanya sejumlah karya musik, salah satunya berjudul Joseph Haydn Symphony No 63.

Seniman  Denys Sichynsky pun membuat kisah opera tentang Hurrem. Ia juga menulis beberapa novel dalam bahasa Ukraina, yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman.

Nama Hurrem juga muncul dalam karya-karya penulis Quevedo. Kisah hidupnya juga dibuat dalam drama berjudul Lope de Vega dan The Liga Kudus. Sementara pada 2007, umat Islam di Mariupol, sebuah kota pelabuhan di Ukraina, membuka satu masjid sebagai bentuk penghormatan kepada Roxelana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya