SOLOPOS.COM - Komisi IV DPR menggelar kunjungan kerja spesifik di Pendapa Pemkab Klaten terkait penanganan PMK dalam rangka menjaga pasokan sapi dan daging serta upaya pengendalian pencemaran air akibat limbah industri pengolahan mi suun, Kamis (16/6/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Ratusan ribu vaksin untuk penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak bakal tiba di Indonesia. Vaksin tersebut segera didistribusikan ke daerah-daerah yang kini ditemukan kasus ternak terjangkit PMK.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah, saat kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI di Pendapa Pemkab Klaten, Kamis (16/6/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Vaksin yang digunakan menangani PMK didatangkan dari Prancis. Pada tahap selanjutnya bakal didatangkan vaksin dalam jumlah lebih banyak lagi.

“Vaksin darurat kemarin sudah tiba. Saya sendiri yang memulai vaksinasi. Saat ini dengan kepanikan-kepanikan yang ada tentunya salah satu jawaban terbaik adalah vaksin. Insyaallah malam ini akan tiba 800.000 dosis,” kata Nasrullah.

Nasrullah menjelaskan petugas dari seluruh kabupaten/provinsi mengikuti pelatihan singkat terkait vaksinasi dan penandaan ternak. Penandaan ternak tersebut salah satunya mencegah ada dobel vaksinasi.

Baca Juga: Ada Wabah PMK, Kementan Jamin Ketersediaan Ternak untuk Iduladha

“Vaksinasi dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak satu bulan. Divaksinasi lagi pada enam bulan kemudian. Yang menerima vaksinasi adalah hewan-hewan yang sehat. Yang sakit dilakukan proses penyembuhan dengan pengobatan dan lain-lain setelah sembuh enam bulan akan menerima vaksinasi juga,” kata Nasrullah.

Nasrullah mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten sudah melakukan persiapan-persiapan menerima vaksinasi untuk ternak PMK.

“Kalau tidak salah hari ini untuk Jateng baru dalam perjalanan dari vaksin darurat,” ungkap dia.

Terkait kasus PMK, Nasrullah menjelaskan khusus untuk wilayah Klaten berdasarkan data per 15 Juni 2022 ada 956 ternak sakit. Jumlah itu sebesar 0,8 persen dari populasi ternak yang ada di Klaten.

Baca Juga: Kementan Mulai Vaksinasi Perdana PMK ke Hewan Ternak di Jatim

Di Kabupaten Bersinar, total ternak rentan ada 110.000 ekor terdiri dari sapi, kerbau, domba, kambing, serta babi. Nasrullah berharap tak ada penambahan kasus ternak sakit di Klaten.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, mengatakan Komisi IV sudah beberapa kali rapat dengan Kementan terkait vaksinasi. Vaksinasi menjadi salah satu jawaban guna menekan kasus PMK agar tak semakin meluas.

“Tadi sudah disampaikan kalau nanti malam sudah ada 800.000 vaksin yang tiba di Indonesia. Untuk 10.000 vaksin sudah on the way (otw) salah satunya ke Jateng dan beberapa daerah juga. Aksi cepat tentunya saya apresiasi itu. Ini harus terus menerus dipantau sejauh mana pelaksanaan vaksinasi ternak dan keterlibatan vaksinator seperti apa juga,” kata dia.

Komisi IV sudah meminta Kementan melakukan strategi percepatan pengadaan vaksinasi. Soal prioritas daerah penerima vaksinasi, Anggia menjelaskan diprioritaskan ke daerah yang ditemukan kasus ternak terpapar PMK.

Baca Juga: Aman! Kementan Pastikan Ketersediaan Daging Bebas PMK Jelang Iduladha

“Prioritas ke daerah yang terpapar PMK. Jawa Timur, Jawa Tengah, termasuk Aceh,” kata Anggia.

Sebagai informasi, Pemkab Klaten memperpanjang penutupan seluruh pasar hewan yang berlangsung hingga 21 Juni 2022. Penutupan itu dimaksudkan untuk menekan kasus PMK.

Sementara, ternak yang terindikasi sakit dilakukan pengobatan secara intensif oleh petugas kesehatan hewan.

Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, menjelaskan DKPP menyiapkan beberapa alternatif yang bisa dimanfaatkan warga untuk mencari hewan kurban menjelang Iduladha. DKPP mengompilasi data peternak dan bakal dibagikan ke warga.

Baca Juga: Cegah PMK Meluas, Beli Hewan Kurban di Klaten Utamakan secara Online

“Ini dilakukan supaya tidak terlalu banyak terjadi kontak,” kata Widiyanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya