SOLOPOS.COM - Infografis PMK (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten menjajal beberapa alternatif membantu pembelian hewan kurban dengan meminimalkan risiko penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Salah satunya dengan mengarahkan pembelian secara online.

Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, menjelaskan data peternak di Klaten sudah dikompilasi dan dilengkapi dengan kontak person. Data tersebut bakal disebar agar bisa menjadi acuan bagi warga atau takmir masjid ketika mencari hewan kurban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami kerja sama dengan Dinas Kominfo agar warga bisa melakukan pembelian secara online. Tujuannya agar tidak terlalu kontak dengan ternak. Nanti akan kami sampaikan data peternak atau pedagang sehingga calon pembeli bisa berkomunikasi langsung,” kata Widiyanti saat ditemui di Pendapa Pemkab Klaten, Kamis (16/6/2022).

Widiyanti mengimbau pembelian ternak kurban dilakukan tanpa harus ke luar kota. Dia mengarahkan agar pembelian hewan kurban dilakukan ke peternak terdekat dengan domisili.

Ekspedisi Mudik 2024

“Hal itu guna mengurangi mobilisasi ternak,” katanya.

Baca Juga: Sosialisasi Pencegahan PMK, Polisi Klaten Hindari Masuk Kandang Ternak

Widiyanti menjelaskan populasi ternak seperti sapi potong di Klaten mencukupi jika digunakan memenuhi kebutuhan hewan kurban. Berkaca pada kebutuhan kurban tahun-tahun sebelumnya, Widiyanti menjelaskan rata-rata 8.000-9.000 sapi potong.

Sementara populasi sapi potong di Klaten saat ini lebih dari 100.000 ekor.

“Dari populasi itu, 40 persen ternak jantan siap potong atau sekitar 40.000 ekor. Jadi yang ada di Klaten cukup. Kemudian untuk kasus suspek PMK di Klaten itu tidak semua kecamatan dan desa ditemukan kasus. Masih banyak ternak yang sehat,” kata Widiyanti.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Klaten, Triyanto, menjelaskan angka kasus suspek PMK di Klaten sekitar 700 ekor. Ternak suspek PMK itu menyebar di 16 kecamatan dari total 26 kecamatan di Klaten.

Baca Juga: 5 Sapi Positif PMK di Klaten Sembuh

“Kasus suspek PMK ini naik karena memang persebarannya sudah ke wilayah-wilayah. Yang harus ditekankan ke peternak, yakni menjaga sanitasi dan kebersihan kandang. Melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin. Saat ternak mengalami demam, segera laporkan ke petugas kesehatan hewan,” jelas dia.

Soal pengobatan hewan ternak yang sakit, Triyanto mengatakan sudah banyak peternak yang melakukan pengobatan secara mandiri.

“Terkait obat, memang saat ini sudah pada mandiri. Kami baru mengajukan ke Pemkab, mudah-mudahan secepatnya terealisasi bisa diberikan bantuan obat untuk penanganan PMK. Untuk vaksinasi, kami sudah mengusulkan ke kementerian dan saat ini menunggu distribusi vaksin,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya