SOLOPOS.COM - Guru dan murid melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah siswa di Tulungagung, Senin (27/7/2020). (Antara-Destyan Sujarwoko)

Solopos.com, TULUNGAGUNG -- Sekitar 300 sekolah dasar/SD dan madrasah ibtidaiyah/MI di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menerapkan kebijakan pembelajaran home visit atau kunjungan rumah.

Pembelajaran home visit yakni guru memberikan materi pelajaran langsung ke rumah siswa di masa pandemi Covid-19.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung Haryo Dewanto, pembelajaran luring dengan metode home visit digelar di lebih dari 300 dari total 660 SD dan MI.

Teknis atau metode home visit, ungkap dia, menjadi opsi pilihan yang diambil masing-masing sekolah untuk menyiasati kendala pembelajaran daring.

Kendala pembelajaran online itu misalnya ketersediaan jaringan internet, kendala perangkat android hingga daya tangkap siswa dalam mengikuti pembelajaran secara daring.

"Di Tulungagung ada 50 persen sekolah yang melakukan pembelajaran luring ini, terutama untuk kelompok SD ya," kata Yoyok, sapaan akrab Haryo Dewanto, Senin (27/7/2020).

Dia menjelaskan hanya sekolah di kota dan wilayah dataran dengan sinyal atau akses internet baik yang efektif memberlakukan pembelajaran daring atau online.

Geger! Warga Madiun Temukan Mayat Janin Saat Bakar Sampah

Sementara di pegunungan, ungkap Yoyok,selain keterbatasan sarana, minimnya akses dan faktor SDM menjadikan metode pembelajaran secara daring tidak berjalan mulus.

Sementara itu, salah satu sekolah yang menerapkan metode kegiatan belajar mengajar secara home visit adalah SDN Mangunsari, Kota Tulungagung.

Praktiknya, guru kelas mendatangi kelompok-kelompok siswa yang telah dibentuk untuk melakukan kegiatan pembelajaran langsung di rumah.

Namun dalam pembelajaran tersebut siswa dan guru tetap dengan menggunakan protokol kesehatan secara ketat.

"Kegiatan pembelajaran secara kunjungan rumah ini kami lakukan karena sampai saat ini pembelajaran di sekolah belum diperbolehkan karena pandemi Covid-19," kata guru kelas VI SDN Mangunsari Kota Tulungagung Tenri Sufhianto.

Cepat dan Efektif

Dia menjelaskan sekolahnya menerapkan metode pembelajaran secara daring juga home visit.

Sebab untuk mata pelajaran tertentu, dibutuhkan pembelajaran secara luring untuk memudahkan siswa menangkap materi pelajaran secara cepat dan efektif.

Pria Lansia di Madiun Meninggal Dunia Saat Gowes Sendirian

Kendati ada orang tua atau keluarga yang mendampingi pembelajaran online, kata Tenri, tak semua orang tua mampu menjelaskan materi pelajaran yang dibutuhkan siswa.

"Selain pelajaran yang tidak bisa/cukup diberikan secara daring, faktor lain adalah tidak semua siswa memiliki akses internet dengan sarana android memadai. Ini masukan dari wali murid (orang tua) karena pembelajaran melalui aplikasi atau WA dianggap tidak maksimal,” ujar dia.

Dalam pembelajaran dengan metode berkunjung ke rumah siswa ini, murid dikumpulkan di salah satu rumah siswa dengan jumlah per kelompok terdiri atas 6-8 siswa sekali pertemuan.

Tragis! Kuli Bangunan Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Ponorogo

Pembelajaran luring atau home visit itu dijadwalkan dua kali dalam sepekan, yakni tiap Senin-Rabu, Selasa-Kamis.

Pembelajaran dilaksanakan pukul 07.00 WIB–08.30 WIB yang dilanjutkan dengan kelompok berikutnya pukul 08.30 WIB-10.00 WIB.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya