SOLOPOS.COM - Siswa Kelas V SDN 12 Sragen, Untung Ardian Mahawira Sukowati, menunjukkan jari jempolnya saat disuntik vaksin Sinovac budenya di sekolah setempat, Sabtu (18/12/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Dua bocah kembar menunggu di ruang guru SDN 12 Sragen. Siswa Kelas VI itu bernama Untung Adrian Mahawira Sukowati, 11, dan Untung Aidan Maheswara Sukowati, 11. Mereka lahir dengan selisih tiga menit pada 24 April 2010 .

Sabtu (18/12/2021) siang itu, keduanya menunggu seseorang. Mereka ditemani kedua orang tuanya, Untung Wibowo Wukowati dan Wulan Purnama Sari.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sesaat kemudian mobil Toyota Fortuner hitam berpelat nomor AD 1 BU berhenti di depan sekolah. Dari balik pintu mobil keluar perempuan bergaun motif batik dan berhijab putih. Begitu memasuki ruang guru, dua bocah itu langsung merangkul perempuan yang tidak lain adalah Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Yuni, sapaan akrab Bupati, memeluk erat kedua keponakannya.

Baca Juga: Situs Candi Guwa Sragen, Konon Punya Gua Gaib yang Ditunggu Kera Putih

Pertemuan itu sudah direncanakan jauh hari. Mereka bukan sekadar melepas kangen, tetapi kedatangan Yuni ke SDN 12 Sragen itu khusus untuk menjadi vaksinator untuk kedua keponakannya itu. Dua bocah itu mau divaksin kalau yang menyuntik budenya sendiri. Yuni menata kursi untuk vaksinasi di ruang kepala sekolah.

“Siapa yang mau disuntik duluan. Mas atau kakak?” tanya Yuni.

Mas adalah sapaan untuk Ardian dan kakak sapaan untuk Aidan. Akhirnya Ardian dulu yang disuntik kemudian menyusul Aidan. Mereka minta segera divaksin supaya bisa segera menonton film di bioskop.

“Kenapa minta divaksin?” tanya Yuni.

“Mau lihat Spiderman,” jawab Ardian.

Baca Juga: Ini Dia Nasabah Bank Djoko Tingkir Sragen Yang Dapat Mitsubishi Xpander

Ardian mengaku disuntik vaksin oleh budenya tidak sakit, lebih sakit digigit semut. Sebelum berangkat vaksin mereka sarapan lebih dulu. Umur mereka genap 12 tahun pada April 2022 mendatang.

“Sebelumnya sudah ada pemberitahuan kalau mau ada vaksin untuk anak-anak berumur 6-11 tahun. Mereka sudah siap dan tidak takut. Mereka senang ikut vaksin dan yang menyuntik harus budenya sendiri. Itu permintaan mereka,” kata Wulan saat berbincang dengan wartawan.

Kasih Hadiah

Ia senang vaksinasi untuk anak-anak sudah dimulai. Dia berharap dengan vaksinasi yang masif ini pembelajaran tatap muka (PTM) penuh segera terealisasi. Selama ini metode pembelajaran, kata dia, masih diselang-seling antara PTM dan daring.

Baca Juga: Omicron Sudah Masuk Indonesia, Perayaan Tahun Baru Dilarang di Sragen

Dalam kesempatan itu, Yuni juga menyapa anak-anak SDN 12 Sragen lainnya. Ia bercengkrama dengan anak-anak yang antusias. Salah seorang siswa Kelas V, Yudistira Mahendra, yang sempat ditanya Bupati tentang cita-citanya.

“Saya ingin menjadi Bupati seperti Ibu Yuni,” ujar Yudistira yang mampu menyentuh hati Yuni. Secara spontanitas, Yudistira langsung mendapat hadiah sepeda dari Yuni.

Sebenarnya Yudistira sudah punya sepeda di rumah, yakni sepeda yang awalnya milik kakaknya yang kini sudah SMA. Yudistira senang mendapat sepeda dari Bupati. Bocah asal Purwodadi, Jurangjero, Karangmalang, ingin mendapat sepeda gunung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya