Solopos.com, KLATEN — Lomba simulasi bencana di Klaten diikuti 17 SMA/SMK yang tersebar di Kabupaten Bersinar. Belasan sekolah itu terdiri atas 16 sekolah negeri dan satu sekolah swasta.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, menjelaskan selain untuk mengetahui keterampilan warga sekolah terkait kesiapsiagaan bencana, lomba itu sekaligus mengimplementasikan Permendikbud No. 33 tahun 2019 yang mewajibkan setiap sekolah menjalankan program satuan pendidikan aman bencana (SPAB).
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Hari pertama lomba menyasar di SMAN 1 Karangdowo, Senin (10/10/2022). Pada lomba itu, SMAN 1 Karangdowo menyimulasikan bencana gempa bumi.
Kegiatan itu melibatkan seluruh warga sekolah meliputi 720 siswa, 80 guru dan karyawan, serta sembilan orang lainnya seperti penjaga kantin dan petugas kebersihan sekolah.
Ancaman bencana di wilayah Karangdowo yakni banjir dan gempa bumi. SMAN 1 Karangdowo memilih menyimulasikan bencana gempa bumi.
Baca Juga: Musim Hujan, BPBD Klaten Usul Ada Pemetaan Pohon Peneduh di Tepi Jalan Raya
”Gempa bumi tidak bisa diprediksi dan bisa datang sewaktu-waktu,” jelas Kepala SMAN 1 Karangdowo, Suliman, Senin (10/10/2022).
Berikut ini, daftar 17 SMA/SMK di Klaten yang mengikuti lomba simulasi bencana:
1. SMAN 1 Karangdowo
2. SMAN 1 Jogonalan
3. SMAN 1 Prambanan
Baca Juga: Ratusan Sukarelawan di Klaten Bersih-Bersih di Kali Bagor-Ujung Sepanjang 30 Km
4. SMAN 1 Klaten
5. SMAN 1 Karangnongko
6. SMAN 3 Klaten
7. SMAN 1 Wedi
8. SMAN 1 Ceper
Baca Juga: Waspada! Puncak Musim Hujan di Klaten Diprediksi Desember-Januari
9. SMAN 1 Wonosari
10. SMKN 1 Pedan
11. SMAN 2 Klaten
12. SMAN 1 Cawas
13. SMAN 1 Juwiring
Baca Juga: Duh! 400 Keluarga di 4 Dukuh Jambakan Klaten Langganan Krisis Air Bersih
14. SMK Tunggal Cipta
15. SMAN 1 Karanganom
16. SMAN 1 Bayat
17. SMK Rota Bayat
Sebelumnya, Klaten diprediksi mengalami puncak musim hujan pada Desember 2022 hingga Januari 2023. Guna menghadapi puncak musim hujan, warga di berbagai wilayah di Klaten diimbau melakukan upaya antisipasi ancaman bencana hidrometeorologi.
Baca Juga: Klaten Masuki Musim Pancaroba, Waspadai Potensi Angin Kencang
Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan ancaman bencana selama musim hujan meliputi puting beliung, tanah longsor, petir, serta banjir. Soal daerah rawan ancaman tanah longsor berada di beberapa desa di Kecamatan Bayat, Cawas, dan Kemalang.