SOLOPOS.COM - Petuas mengisi jeriken warga dengan air bersih saat penyaluran air di Jambakan, Bayat, Klaten, Selasa (27/9/2022). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah perkampungan di wilayah Desa Jambakan, Kecamatan Bayat mengalami krisis air bersih sejak awal September lalu. Guna memenuhi kebutuhan air bersih, warga mengandalkan bantuan dropping serta membeli air bersih.

Kaur Perencanaan Desa Jambakan, Rustam Efendi, mengatakan warga yang mengalami krisis air bersih tersebar di wilayah Dukuh Widoro, Barengan, Karangwuni, dan Doyo. Saat memasuki kemarau, sumur-sumur warga mulai menyusut hingga mengering. Rata-rata kedalaman sumur di rumah warga sekitar 20 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Di empat dukuh itu ada sekitar 400 keluarga,” kata Rustam saat ditemui di Dukuh Barengan, Selasa (27/9/2022).

Rustam mengatakan warga membeli air bersih saat kemarau tiba. Rata-rata, harga per tangki air bersih ukuran 5.000 liter senilai Rp200.000. Air sebanyak itu cukup memenuhi kebutuhan satu keluarga sekitar lima hari.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau ada hajatan dan lain sebagainya, ya bertambah kebutuhannya,” ungkap dia.

Baca Juga: Warga Tercebur Sumur di Klaten Selamat, Netizen: Terima Kasih Orang Baik!

Terkait perkampungan lainnya, Rustam menjelaskan warga di wilayah sisi timur Jambakan selama beberapa tahun terakhir sudah mendapatkan aliran air dari PDAM.

Saluran pipa PDAM sebenarnya pernah akan dialirkan ke wilayah Dukuh Barengan, Karangwuni, dan Doyo pada 2020. Waktu itu, belum ada kesepakatan antara warga dan PDAM.

“Lantaran saat itu warga merasa airnya masih mumpuni untuk kebutuhan sehari-hari. Harapannya, ada aliran air dari PDAM sampai ke wilayah-wilayah yang saat ini masih mengalami krisis air bersih,” jelas dia.

Salah satu warga Dukuh Barengan, RT 010/RW 004, Desa Jambakan, Asih, 37, mengatakan guna memenuhi kebutuhan air guna kepentingan mandi serta mencuci saat kemarau biasa mengandalkan dari sumur tua.

Baca Juga: Tanah Tiba-Tiba Ambles, Warga Mayungan Klaten Terperosok ke Dasar Sumur

“Ambil airnya dilansir setiap hari,” kata Asih.

Hal itu dilakukan meski kualitas air dari sumur tak layak dikonsumsi. Air sumur di daerah setempat mengandung kapur sehingga hanya digunakan untuk kepentingan mandi dan mencuci.

Sedangkan kepentingan memasak dan minum, Asih membeli air dari jasa isi ulang. Isi ulang Rp4.000 per galon untuk kebutuhan memasak dan minum selama dua hari.

“Terkadang minta ke warga yang rumahnya sudah dialiri air dari PDAM,” jelas dia.

Baca Juga: Dulu Angker, Lahan Kas Desa di Klaten Ini Disulap Jadi Rumah Hidroponik

Asih menjelaskan saat akan memasuki kemarau, warga di kampungnya mulai mengalami krisis air bersih. Dia berharap PDAM bisa memperluas jaringan air bersih hingga ke wilayah di perkampungannya.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, mengatakan total bantuan air bersih yang sudah disalurkan selama kemarau ini sebanyak 93 tangki ukuran 5.000 liter. Hal teratat hingga Selasa ini.

Sebaran desa yang mendapatkan bantuan air bersih yakni di wilayah Kecamatan Kemalang, Jatinom, dan Bayat. Kecamatan Kemalang meliputi Desa Kendalsari (16 tangki), Sidorejo (13 tangki), Tlogowatu (13 tangki), Tegalmulyo (16 tangki), dan Tangkil (12 tangki).

Di wilayah Kecamatan Jatinom berada di Desa Bandungan (6 tangki). Di wilayah Kecamatan Bayat di Desa Jambakan (17 tangki).

Baca Juga: Susur Sungai Sepanjang 30 Km di Klaten akan Dibukukan, Siapapun Bisa Mengakses

Rujedi menjelaskan penyaluran bantuan air bersih dilakukan berdasarkan permintaan dari pemerintah desa yang wilayahnya mulai mengalami krisis air bersih. Dia menilai jumlah desa yang mengalami krisis air bersih setiap tahunnya berkurang.

“Pertama karena desa yang sebelumnya krisis air bersih sudah terjangkau sambungan air dari PDAM. Kemudian ada program Pamsimas. Di wilayah atas [Kecamatan Kemalang], seperti di Balerante sudah saya tanya ke perangkat desa untuk saat ini pasokan air dari Sumber Bebeng melimpah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya