SOLOPOS.COM - Kehamilan di tengah pandemi virus corona Covid-19. (Istimewa/Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo mencatat ada 10 ibu hamil yang terkonfirmasi positif corona sejak awal pandemi hingga awal Oktober ini.

Dugaannya, mereka tertular virus tersebut saat melakukan kontak erat dengan anggota keluarga yang terkonfirmasi positif tanpa gejala.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan ke-10 ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 itu sebarannya dari 12 kecamatan.

Kisah Mengharukan Remaja Sragen Bertemu Orang Tuanya Setelah 10 Tahun Hilang

Usia kandungan mereka bervariasi mulai dari satu bulan hingga delapan bulan. Ada pula yang sudah melahirkan.

Kali terakhir, ada empat ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 dari klaster keluarga Kelurahan Ngadirejo dan Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo.

“Jumlah total ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 10 orang. Mereka mendapatkan perawatan khusus secara medis karena berbadan dua,” kata Yunia kepada Solopos.com, Senin (5/10/2020).

Kasus Positif Virus Corona Solo Terus Bertambah, Satgas: Semua Nakes Sudah Lelah!

Jarang Keluar Rumah

Yunia mengatakan biasanya para ibu hamil jarang keluar rumah kecuali saat memeriksakan kandungan ke dokter. Para ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 tertular virus dari anggota keluarganya yang beraktivitas dan tertular saat keluar rumah.

Anggota keluarga yang terinfeksi virus corona tak sengaja menularkan virus ke anggota keluarga lain atau kerabat keluarga dalam satu rumah.

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok masyarakat berisiko tinggi terpapar Covid-19 di Sukoharjo. Selain ibu hamil, kelompok masyarakat berisiko tinggi lainnya yakni lanjut usia (lansia) dan masyarakat yang memiliki penyakit kronis.

3 Orang Jadi Korban Pemukulan Saat Bentrok Pedan Klaten, Salah Satunya Pedagang Satai

“Ketiga kelompok masyarakat ini menjadi prioritas utama sasaran uji swab dengan metode PCR,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan masyarakat wajib menjalankan protokol kesehatan secara ketat meski berada dalam rumah terutama physical distancing.

Anggota keluarga yang beraktivitas luar rumah harus terlebih dahulu mandi sebelum berinteraksi dengan istri atau suami dan anak.

Tambah Lagi 11 Warga Klaten Yang Terpapar Virus Corona, Total Jadi 671 Orang

Klaster Keluarga

Ada sedikitnya enam klaster keluarga yang jadi sumber penularan Covid-19 di Sukoharjo. Dua klaster Ngadirejo dan Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, sampai mengakibatkan empat ibu hamil positif Covid-19.

Sedangkan empat klaster keluarga yang lain yakni klaster Kedungjambal dan Ponowaren, Kecamatan Tawangsari.

Kemudian klaster keluarga warga Tiyaran, Kecamatan Bulu, dan klaster keluarga warga Gayam, Kecamatan Sukoharjo. Klaster keluarga menjadi penyumbang pasien positif Covid-19 terbanyak Sukoharjo.

600-An ASN Di Gedung Menara Wijaya Sukoharjo Jalani Uji Swab, Hasilnya?

Jumlah pasien positif dalam satu klaster keluarga lebih dari lima orang. Bahkan, ada yang sampai 10 pasien positif dalam satu klaster keluarga.

“Masyarakat harus mengubah perilaku dan kebiasaan saat beraktivitas dalam rumah. Sampai rumah, pastikan mandi dahulu sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya