Solopos.com, SOLO — Ulasan tentang Pemkot Solo yang memutuskan menghentikan total seluruh kegiatan pembelajaran tatap muka atau PTM di sekolah-sekolah mulai dari jenjang TK hingga SMA sederajat dan kecelakaan maut di Karanganyar menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Senin (7/2/2022).
Keputusan penghentian PTM di Kota Solo berlaku efektif per Senin (7/2/2022). Hal ini merespons terus bertambahnya jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Bengawan.
Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan
Data terakhir hingga Minggu (6/2/2022) sore, kumulatif jumlah kasus Covid-19 aktif di Solo sudah di angka 450-an orang. “PTM kami hentikan dulu mulai Senin, PJJ dulu, seluruh sekolah, TK-SMA, kami hentikan dulu,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, saat dihubungi Solopos.com, Minggu.
Baca Juga : 1 Siswa SD PL St. Valentinus Solo Positif Covid-19, KBM Kembali Daring
Ahyani menerangkan jika guru-guru di sekolah itu peduli dengan keselamatan para siswa, seharusnya tidak usah menggelar PTM dulu dalam situasi seperti ini.
“Ini saya menjawab permintaan dari Kepala Cabang Dinas [Pendidikan Jateng Wilayah VII Suratno] yang meminta untuk tidak PTM dulu, ya diizinkan. Mulai besok anak-anak belajar di rumah,” tegasnya.
Seperti diberitakan, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo belakangan ini menunjukkan tren meningkat, terutama di lingkungan sekolah. Tidak hanya jenjang SD-SMA tapi juga TK.
Baca Juga : Guru dan Siswa Terpapar Covid-19, PTM di SMA Warga Solo Dihentikan
Rekomendasi IDAI
Cabang Dinas Pendidikan Jateng wilayah VII yang mencakup wilayah Solo dan Sukoharjo sudah menyarankan agar sekolah jenjang SMA sederajat untuk tidak menggelar PTM 100 persen. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, juga mengatakan akan mengevaluasi pelaksanaan PTM 100 persen di sekolah-sekolah.
Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Solo tak mau ketinggalan mengeluarkan sejumlah rekomendasi menyusul perkembangan situasi pandemi Covid-19 belakangan ini. Kendati tidak semua temuan kasus akibat PTM, namun pelaksanaannya harus dievaluasi.
Ketua IDAI Solo, Hari Wahyu Nugroho, menyarankan agar pelaksanaan PTM tak lagi 100 persen, namun dibatasi maksimal hanya 50 persen dengan durasi maksimal empat jam. “Ventilasi dan sirkulasi kelas harus baik, kemudian protokol kesehatan ketat dengan tanpa periode lepas masker,” katanya melalui WhatsApp, Minggu (6/2/2022).
Baca Juga : 1 Siswa Terpapar Corona, PTM SDN 3 Tawangsari Karanganyar Disetop
Sebelumnya pada awal Januari, IDAI merekomendasikan PTM hanya digelar jika 100 persen guru dan petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Anak yang dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap dua kali dan tanpa komorbid.
Selain ulasan penghentian PTM di Kota Solo, ulasan lain tentang kecelakaan maut di Karanganyar, jalan tembus Tawangmangu-Sarangan longsor, jembatan gantung Rp10 miliar di Sukoharjo, misteri Pulau Keramat di tengah Telaga Sarangan, tanjakan Luna Maya Semarang, dan kecelakaan bus di Bantul menjadi berita terpopuler di Solopos.com.
Baca Juga : Solopos Hari Ini: PJJ Jadi Pilihan
Berikut 10 berita terpopuler di Solopos.com selama 24 jam hingga Senin (7/2/2022):
Pengumuman! Mulai Besok, PTM Seluruh Sekolah Kota Solo Disetop
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Karanganyar-Matesih, 2 Meninggal
Jalan Tembus Tawangmangu-Sarangan Karanganyar Ditutup Lur, Ada Longsor
Rampung Dibangun, Ini Jembatan Gantung Senilai Rp10 Miliar di Sukoharjo
Misteri Pulau Keramat di Tengah Telaga Sarangan
Inilah Lokasi Tanjakan Luna Maya di Semarang
Mobil Seruduk 2 Motor di Jalur Karanganyar-Matesih, 2 Nyawa Melayang
Belasan Korban Meninggal Laka Bantul Ditampung di RSUD Sukoharjo
Kecelakaan Bantul, Sopir Diduga Tabrakkan Bus ke Tebing Agar Aman
Kecelakaan Maut di Ruas Karanganyar-Matesih Gegara Sopir Mobil Ngantuk?