SOLOPOS.COM - Para pekerja memanen padi di hamparan sawah wilayah Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Rabu (2/2/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten (DKPP) melakukan pemetaan lahan untuk menggulirkan program Indeks Pertanaman (IP) 400. Sekitar 10.000 hektare (ha) lahan pertanian di Klaten ditargetkan bisa digunakan untuk pelaksanaan program tersebut.

IP 400 merupakan program yang digulirkan Kementerian Pertanian. Program yang dimaksud yakni mengajak petani untuk empat kali memanam dan memanen dalam setahun pada hamparan yang sama. Dengan program itu, hasil produksi pertanian digadang-gadang meningkat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten, Widiyanti, mengatakan peningkatan produksi menjadi salah satu isu penting untuk penyediaan pangan di Klaten guna merealisasikan program mewujudkan Klaten mandiri pangan. Program peningkatan produksi itu bisa dilakukan dengan intensifikasi yakni melalui peningkatan produktivitas serta ekstensifikasi dengan peningkatan luas tanam.

Baca Juga: Klaten Terapkan Program IP 400, KTNA Minta Kebijakan Khusus Pupuk

Lantaran luas lahan pertanian yang terbatas, peningkatan produksi melalui peningkatan luas tanam bisa dilakukan dengan peningkatan indeks pertanaman. “Dari yang semula IP 200 bisa ditingkatkan menjadi IP 300 sementara yang semula IP 300 bisa ditingkatkan menjadi IP 400,” kata Widiyanti, Minggu (6/2/2022).

Widiyanti mengatakan program IP 400 di Klaten sudah diluncurkan di Desa Sribit, Kecamatan Delanggu pada Januari 2022 lalu oleh Menteri Pertanian. Dari program itu, program IP 400 di Klaten ditargetkan bisa dilakukan di lahan pertanian seluas 10.000 ha.

”Memang kalau dilihat dari luas tanam yang ada, luas tanam pada 2021 ada sekitar 73.000 ha. Sementara, sawah eksisting di Klaten ada sekitar 30.900 ha dengan 11.000 ha lahan sudah IP 300 [tiga kali tanam dalam setahun],” kata dia.

Baca Juga: 1.010 Ha Sawah di Klaten Terapkan IP 400, Tanam & Panen 4 Kali Setahun

Masa tanam belasan ribu ha sawah itu yang semula tiga kali tanam dalam setahun diharapkan bisa meningkat menjadi empat kali tanam dalam setahun atau IP 400. Hanya saja, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk peningkatkan IP tersebut. Salah satunya ketersediaan air yang menjamin untuk tanam sepanjang tahun.

“Meskipun padi itu bukan tanaman air. Tetapi dalam proses penanaman membutuhkan ketersediaan air yang cukup banyak,” kata Widiyanti.

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klaten masih melakukan pemetaan calon petani dan calon lahan (CPCL). Salah satu pemetaan yang dilakukan yakni mengecek ketersediaan air. Pemetaan itu dilakukan pada lahan yang selama ini menerapkan IP 300.

Baca Juga: Klaten Targetkan 4 Kali Panen Padi Setahun lewat Program IP 400

“Kami petakan saluran irigasi seperti apa. Kalau saluran irigasi terbatas, ada enggak sumur dalam atau sumur dangkal yang sudah ada dan bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air,” kata Widiyanti.

Disinggung kebutuhan pupuk, Widiyanti mengatakan dalam penyusunan e-RDKK sudah ada pemetaan sesuai pola tanam di Klaten. “Kalau biasanya pola tanam dua kali, diusulkan dua kali. Kalau tiga kali diusulkan tiga kali. Untuk program IP 400 saat ini kami lakukan CPCL dan nanti akan kami usulkan biar ada subsidi benih dan pupuk,” jelas dia.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Klaten, Maryanto, mendukung program IP 400. Hanya saja, dia menilai ada empat hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah.

Baca Juga: Dinas Pertanian Klaten Gagas Pengadaan Drone Penyemprot Hama

“Pertama, regulasi kesuburan tanah karena tanah tetap, produksinya diharapkan empat kali. Sehingga mikro-mikro harus masuk. Kedua, regulasi kuota pupuk [bersubsidi] karena kemarin kuota itu hanya untuk tiga kali tanam, sekarang empat kali tanam [dalam setahun]. Ketiga ada kebijakan khusus yang namanya pupuk itu. Keempat pendampingan dari penyuluh,” kata Maryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya