SOLOPOS.COM - Petani di Desa Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah menyiapkan drone untuk menyemprot tanaman padi. (Istimewa/Dokumentasi Pemdes Bolopleret)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten menggagas perlunya pengadaan drone penyemprot pestisida. Penggunaan drone dinilai lebih efektif untuk mengatasi serangan hama pertanian di Klaten.

Kepala DPKPP Klaten, Widiyanti, mengatakan penanganan potensi merebaknya hama tanaman padi perlu dilakukan dalam tempo singkat. Dengan demikian, diharapkan hasil panen pertanian dapat optimal.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saat ini, kami belum mengadakan drone penyemprot hama. Tapi rencana pengadaan itu tetap ada. Tujuannya agar efektif dalam membasmi hama. Ketika ada ledakan, dibututuhkan gerak cepat. Sebelum pengadaan drone itu, kami akan menyiapkan operatornya terlebih dahulu,” kata Widiyanti, saat ditemui Solopos.com di Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Kamis (20/1/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Kekinian Banget, Penyemprotan Hama di Karangdowo Klaten Gunakan Drone

Ia mengatakan sudah ada beberapa petani di Klaten yang mencoba memanfaatlan drone untuk pertanian. Penyemprotan pestisida dengan memanfaatkan drone dinilai jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan cara manual.

“Yang mengendalikan drone ini kan harus khusus, seperti pilot untuk pesawat terbang. Setidaknya butuh 2-3 operator khusus. Kalau operator sudah ada, baru dilakukan pengadaan,” kata Widiyanti.

Penggunaan drone juga dapat menarik kalangan milenial agar bersedia terjun ke dunia pertanian. Di Klaten, telah ada 450 petani milenial.

“Bertani itu bukan hanya nyegur ke sawah. Jika ditekuni dengan betul, bidang pertanian sangat prospektif,” katanya.

Baca Juga: Berserikat dan Berteknologi Menuju Regenerasi Petani

Sebagaimana diketahui, beberapa petani di Klaten telah mencoba menyemprot hama dengan memanfaatkan drone. Hal itu dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga.

Di antara petani di Klaten yang sudah mencoba menyemprot hama dengan drone, yakni petani di Bolopleret, Kecamatan Juwiring. Penyemprotan hama seluas satu patok dapat dirampungkan dalam tempo 30 menit dengan biaya Rp60.000. Hal itu berbeda jika dilakukan secara manual, yakni dua jam dengan biaya Rp80.000.

“Penyemprotan di lahan pertanian seluas 25 hektare dengan menggunakam drone dapat dilakukan dalam tempo singkat dan biaya relatif murah. Kami berharap, semoga dari dinas pertanian, baik di kabupaten atau pun provinsi bisa mengalokasikan untuk pembelian drone bagi kelompok tani,” kata Kepala Desa (Kades) Bolopleret, Catur Joko Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya