SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Buruh tani memanen padi di sawah wilayah Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Klaten, Senin (29/6/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Lahan seluas 1.000 hektare (ha) di Klaten ditargetkan menjadi sasaran program Indeks Pertanaman (IP) 400. Program tersebut digulirkan dengan mengajak petani menanam dan memanen padi sebanyak empat kali dalam setahun pada lahan yang sama.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan program itu digulirkan dalam rangka peningkatan produksi padi. IP 400 menjadi salah satu cara yang digadang-gadang mampu meningkatkan produksi padi seiring kian terbatasnya lahan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Karena untuk memperluas produksi secara ekstensif [memperluas lahan] sudah tidak memungkinkan karena lahan terbatas,” kata Widiyanti saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Inovatif, Kecamatan Girimarto Juara Wonogiri Inovation Award 2021

Selama ini IP padi di Klaten rata-rata dua hingga tiga kali tanam dan panen dalam setahun tergantung ketersediaan air untuk irigasi. Melalui program tersebut, proses tanam dan panen bakal ditingkatkan hingga empat kali dalam setahun.

Widiyanti menuturkan luas tanam untuk program IP 400 di Klaten ditargetkan 1.000 ha. Lahan sasaran berada di 22 kecamatan. Paling besar berada di wilayah Wonosari, Delanggu, serta Polanharjo yang selama ini dinilai kaya air untuk irigasi.

Disinggung strategi agar bisa tanam dan panen hingga empat kali dalam setahun, Widiyanti menuturkan melalui percepatan olah tanah, percematan tanam dan panen, serta pembibitan di luar sawah. “Untuk provitas [produktivitas tanaman] padi tetap kami upayakan sama dengan rata-rata provitas selama ini yakni 64,5 kuintal per ha,” kata dia.

Baca Juga: Tingkat Pengangguran Terbuka Wonogiri 2021 Terendah se-Jateng

Sementara, varietas yang digunakan untuk program IP 400 yakni varietas padi unggulan Klaten Rojolele Srinuk serta varietas padi genjah (lekas berbuah). “Kami sudah menghitung dan masa tanam hingga panen varietas Srinuk cukup jika digunakan untuk empat kali tanam dan panen,” kata Widiyanti.

Strategi lain yakni mengintensifkan mitigasi organisme pengganggu tanaman (OPT) sejak dini. Cara untuk mengurangi serangan OPT dilakukan dengan sistem gilir varietas. “Kalau varietas yang ditanam monoton, bakal meningkatkan OPT. Oleh karena itu, agar OPT tidak meningkat dilakukan dengan sistem gilir varietas,” jelas dia.

Widiyanti optimistis program itu bisa bergulir dan menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Bersinar. “Kami mencoba mengusahakan berkontribusi peningkatan IP ini dan mencapai apa yang menjadi program Klaten yakni mewujudkan Klaten mandiri pangan,” jelas dia.

Baca Juga: Tahun Ini Ditarget 80 Persen, Tol Solo-Jogja Diresmikan 17 Agustus 2023

Program IP 400 di Klaten bakal dicanangkan Selasa (11/1/2022). Rencananya, launching program itu digelar di Desa Sribit, Kecamatan Delanggu dan dihadiri Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya