SOLOPOS.COM - Ilustrasi Virus Corona Kota Solo (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Pasien terkonfirmasi positif Corona di Kota Solo kembali bertambah satu orang. Di saat yang sama, satu pasien positif corona di Kota Solo dinyatakan sembuh setelah uji swabnya menunjukkan hasil negatif dua kali berturut-turut.

Kedua pasien tersebut sama-sama berasal dari Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, membenarkan kabar itu. “Iya, betul. Sembuh satu orang dari Mojosongo,” kata dia, melalui layanan perpesanan Whatsapp kepada Solopos.com, Minggu (19/4/2020).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pria Bogor Meninggal Saat Salat Jumat di Tengah Pandemi Corona Bikin Jemaah Panik dan Bubar

Di sisi lain, tambahan satu positif corona di Kota Solo itu sebelumnya merupakan pasien dalam pengawasan (PDP). Sehingga data kumulatif pasien terkonfirmasi positif corona di Kota Solo pada Minggu yang berjumlah 10 orang dengan perincian dua orang meninggal, dua orang sembuh, dan enam orang dirawat.

Perincian enam orang yang dirawat itu masing-masing satu warga Jebres, Mojosongo, Semanggi, dan Kemlayan. Selain itu, dua warga Kedunglumbu. Penambahan juga terjadi pada PDP maupun ODP. Jumlah PDP menjadi 77 orang, dengan perincian 15 menjalani rawat inap, 14 meninggal dunia, dan sisanya sembuh.

Sementara ODP naik jadi 418 orang, dengan perincian 4 rawat inap, 102 rawat jalan, 106 dalam pemantauan, dan 312 selesai pemantauan.

Bawa Paket Sabu-Sabu, Perempuan Solo Ditangkap Polisi di Wonogiri

Siti Wahyuningsih juga memaparkan adanya ODP yang naik status menjadi PDP. Ning, panggilan akrabnya, mengatakan orang tersebut merupakan warga Kelurahan Mojosongo. Dia telah dijemput dari rumahnya untuk kemudian dirawat di RSUD Ngipang.

Klaster Gowa

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan pasien terkonfirmasi positif dan PDP yang dijemput dari rumahnya itu sama-sama berasal dari klaster Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa.

“Iya, dari klaster yang sama. Padahal informasinya 25 Maret 2020 itu sampai Solo, tapi baru terdeteksi lebih dari tiga pekan sesudah dari sana,” kata dia, saat dihubungi terpisah.

Masker Membran Ultrafiltrasi Alumni UGM, Bisa Tangkal Virus dan Droplet

Ahyani menyebut apabila masa inkubasi virus 14 hari, maka seharusnya mereka sudah lepas dari pemantauan. Namun, kasus mereka baru muncul akhir-akhir ini. “Informasinya kan masa inkubasi di Indonesia lebih cepat, 4-6 hari. Artinya, kami masih mencari sebenarnya mereka tertular di mana. Apakah memang di Gowa, atau ada pertemuan lagi sesudahnya,” jelas dia.

Ahyani menyebut dengan penambahan tersebut, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster alumni Gowa di Solo berjumlah empat orang. Opsi merawat seluruh ODP (sehingga statusnya naik menjadi PDP) dari pertemuan itu memungkinkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya