Soloraya
Kamis, 26 November 2015 - 10:15 WIB

PEMBACOKAN SUKOHARJO : Polisi Cek Data Ponsel Korban Pembacokan di Cemani

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah Andri Kurniawan, warga RT 006/RW 013, Dusun Cemani Lama, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, dipasangi pita police line, Minggu (15/11/2015). Andri tewas setelah dibacok orang tak dikenal di teras rumahnya. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Pembacokan Sukoharjo yang berujung kematian Andri Kurniawan terus diselidiki oleh polisi.

Solopos.com, SUKOHARJO – Aparat kepolisian terus mendalami data teknologi informasi di dalam telepon seluler (ponsel) milik Andri Kurniawan, 36, warga RT 06/RW 13, Dusun Cemani Lama, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, yang tewas setelah dibacok orang tak dikenal pada Sabtu (14/11/2015) malam.

Advertisement

Alat bukti berupa ponsel itu diperiksa secara teliti guna mengungkap motif kasus pembacokan tersebut. Demikian diungkapkan Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, saat dihubungi, Rabu (25/11/2015).

Diberitakan sebelumnya, saat pembacokan terjadi, korban tengah asyik bermain ponsel di teras rumahnya. Dua orang tak dikenal menghampiri korban dan langsung membacoknya.

“Kami masih mendalami alat bukti termasuk ponsel  milik korban. Data di dalam ponsel sangat diperlukan untuk memperdalam proses penyelidikan,” kata Kapolres.

Advertisement

Menurut Kapolres, pemeriksaan ponsel dilakukan guna mengungkap motif kasus pembacokan berujung maut itu. Bisa jadi, di dalam ponsel milik korban terdapat nomor-nomor telepon orang yang berkaitan erat dengan kasus itu.

Selain ponsel, polisi juga memeriksa rekaman kamera closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kejadian. “Keterangan para saksi dan pemeriksaan alat bukti masih didalami penyidik. Kami belum dapat menyimpulkan motif yang melatarbelakangi kasus pembacokan itu,” papar dia.

Petugas juga telah memintai keterangan tujuh orang saksi termasuk istri dan anak korban. Keterangan dari para saksi dikumpulkan guna mengetahui profil korban pembacokan Sukoharjo secara detail dan jelas.

Advertisement

Tak menutup kemungkinan, petugas bakal memeriksa saksi tambahan guna menyempurnakan proses penyelidikan. “Doakan saja kami segera dapat mengungkap kasus pembacokan ini. Kami akan bekerja keras selama proses penyelidikan,” terang Kapolres.

Disinggung mengenai sisa paket hemat (pahe) sabu-sabu (SS) yang ditemukan di dalam kantong saku celana korban, Kapolres belum dapat memastikan apakah motif kasus pembacokan itu berkaitan erat dengan jaringan narkoba.

Ditemui sebelumnya, Kapolsek Grogol, AKP Sarwoko, mengatakan pemeriksaan tujuh saksi dilakukan di Mapolsek Grogol. Kini, proses penyelidikan kasus pembacokan itu ditangangi langsung oleh Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sukoharjo.

Namun, ia tetap akan membantu pengumpulan keterangan guna memperkuat alat bukti. “Sekarang kasus itu[pembacokan] sudah diambil alih Satreskrim Polres Sukoharjo. Apabila ada data atau keterangan yang diperlukan kami tetap akan membantu proses penyelidikan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif