Soloraya
Selasa, 17 November 2015 - 08:40 WIB

PEMBACOKAN SUKOHARJO : Korban Diduga Pemakai SS

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Pembacokan Sukoharjo yang terjadi di Cemani, polisi menemukan sisa paket sabu sabu (SS) di kantong saku celana korban.

Solopos.com, SUKOHARJO–Korban pembacokan, Andri Kurniawan, warga RT 06/RW 13, Dusun Cemani Lama, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, diduga pemakai narkoba jenis sabu-sabu (SS). Petugas menemukan sisa paket hemat (pahe) SS di dalam kantong saku celana korban. Tim Satreskrim Polres Sukoharjo secara maraton memeriksa tiga saksi tambahan yang menyebabkan korban tewas.

Advertisement

Tiga saksi tambahan itu yakni istri dan anak korban serta tetangga rumah korban. Jumlah total saksi yang telah diperiksa penyidik sebanyak enam orang. Namun, hingga kini belum diketahui motif kasus pembacokan tersebut.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, mengatakan petugas menemukan sisa pahe SS di dalam kantong saku celana korban. Bisa jadi, sebelum didatangi dua orang tak dikenal, korban menghisap barang haram tersebut. Namun, belum dapat dipastikan apakah motif kasus pembacokan itu berkaitan erat dengan narkoba yang ditemukan ditemukan di kantong saku celana korban.

“Belum dapat dipastikan motif pembacokan yang menewaskan korban. Kami masih mendalami dengan mengumpulkan berbagai keterangan dari para saksi termasuk istri dan anaknya,” kata dia, saat ditemui wartawan di Mapolres Sukoharjo, Senin (16/11/2015).

Advertisement

Berdasar keterangan saksi, korban dan istrinya juga kerap cekcok mulut. Pasangan suami-istri (pasutri) ini telah dianugerahi dua anak yang masih bersekolah. Saat kejadian, istri korban bernama Ida tengah bepergian ke luar rumah sejak siang hari.
Sementara kedua anaknya sedang asyik menonton bazar di desa setempat. Tidak ada barang berharga atau perabotan rumah tangga milik korban yang hilang.  Pelaku langsung melarikan diri dengan memacu sepeda motor ke arah barat setelah membabi buta membacok korban dengan senjata tajam (sajam).

“Tidak ada saksi yang melihat langsung saat pelaku membacok korban. Kejadiannya begitu cepat, apalagi saat kejadian turun hujan, kondisi jalan perkampungan sangat sepi,” ujar Kapolres.

Kapolres menjelaskan penyidik masih menelusuri data tambahan mengenai profil korban secara detail dan jelas.  Hal ini sangat berguna untuk mengungkap kasus pembacokan tersebut.

Advertisement

Di sisi lain, Kasatreskrim Polres Sukoharjo, Iptu Frans Dalanta Kembaren, mengatakan belum dapat memastikan apakah korban mengenal para pelaku atau tidak. Saat ini, proses penyelidikan difokuskan dengan menggali keterangan dari para saksi yang berada di lokasi kejadian serta keluarga korban.

Seperti diketahui, korban dibacok secara membabi buta oleh dua orang tak dikenal di teras rumahnya, Sabtu (14/11/2015). Kala itu, korban sendirian duduk di kursi sambil bermain telepon seluler (ponsel). Tiba-tiba, dua orang tak dikenal menghampiri korban dan langsung menyabetkan sajam. Korban menderita luka bacokan di bagian kepala, tangan dan punggung. Korban tewas di rumah sakit (RS) Kasih Ibu, Solo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif