News
Kamis, 5 November 2015 - 06:30 WIB

CUACA EKSTREM : Panas Ekstrem di Solo, Awas Rangkaian Penyakit Ini!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kabut asap tipis menyelimuti udara kota Solo dilihat dari atap Solo Grand Mall. Jumat (23/10/2015). Kabut asap tersebut diduga berasal dari kebakaran hutan di gunung Lawu di kawasan Cemorosewu, Magetan. Jatim. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Cuaca ekstrem di Solo benar-benar nyata. Dari 2011 hingga 2015, puncak suhu udara di Solo naik 5,5 derajat C.

Solopos.com, SOLO — Cuaca panas di Kota Solo dengan suhu udara mencapai 36 derajat Celcius tak hanya rawan bencana seperti kebakaran dan kekeringan. Cuaca ekstrem bisa menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh manusia.

Advertisement

Dari sudut pandang kesehatan, Wakil Ketua Badan Koordinasi Pendidikan RS dr. Moewardi-Fakultas Kedokteran UNS, Hartono, menyarankan agar masyarakat mulai mewaspadai beberapa penyakit yang biasa menjangkiti saat cuaca panas ekstrem menuju pancaroba.

“Belakangan banyak pasien saya yang mengeluhkan penyakit karena daya tahan tubuh turun seperti flu. Selain itu beberapa penyakit karena virus varicella [penyebab cacar air] dan campak rawan menyerang anak-anak. ISPA [infeksi saluran pernapasan akut] biasanya juga terjadi karena banyak debu,” terangnya, Rabu (4/11/2015).

Selain itu, Hartono menyebutkan penyakit lain yang rawan menyerang tubuh saat cuaca panas adalah penyakit yang menyerang pencernaan bagian atas. “Musim seperti ini banyak buah-buahan. Biasanya musim buah diikuti diare, maag, dan infeksi saluran pencernaan atas,” bebernya.

Advertisement

Terkait langkah antisipasi, Hartono mengatakan warga cukup menjaga kondisi tubuh dengan beristirahat yang cukup, makan dengan komposisi seimbang empat sehat, serta olahraga ringan dengan intensitas rutin. “Kalau tiga itu sudah dipenuhi, tidak perlu lagi minum multivitamin,” tutupnya.

Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (IALHI), Prabang Setyono, Rabu (4/11/2015) sore, mencatat rata-rata suhu di Kota Solo pada musim kemarau pada 2011 lalu mencapai 30,5 derajat Celcius.

Selang dua tahun kemudian, dia mencatat periode yang sama pada 2013 terjadi kenaikan suhu udara menjadi 33 derajat Celcius. Pada musim kemarau terdampak El Nino tahun ini, dia mencatat suhu menembus 35 derajat celcius atau masuk kategori ekstrem. Baca: Hujan Baru Turun Akhir November.

Advertisement

“Kenaikan suhu lebih dari dua derajat celcius tidak bisa dipandang sebelah mata. Memang cuaca panas saat ini dipengaruhi El Nino. Namun gejala ini menjadi peringatan buat kita semua, perubahan iklim sudah di depan mata,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif