News
Senin, 18 Mei 2015 - 20:15 WIB

PENDAKI JATUH KE KAWAH MERAPI : Kisah Tim SAR Evakuasi Eri Yunanto: Suhu Kawah Hingga Kekurangan Air

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi kawah Merapi, Senin (18/5/2015) sore. (Twitter @BPPTKG)

Pendaki jatuh ke kawah Merapi, Sabtu (16/5/2015). Tim SAR mulai mengangkat tubuh Eri Yunanto dari dasar kawah. Evakuasi Eri penuh risiko.

Solopos.com, BOYOLALI — Evakuasi Eri Yunanto, mahasiswa Atmajaya Jogja yang jatuh ke kawah Merapi, Sabtu (16/5/2015) siang merupakan evakuasi penuh risiko. Tubuh Eri Yunanto mulai dievakuasi dari dasar kawah di kedalaman sekitar 200 meter, Senin (18/5/2015) sore. Butuh waktu sekitar tiga jam untuk membawa tubuh Eri ke bibir kawah.

Advertisement

Evakuasi Eri penuh risiko, ini mengingat kondisi kawah Merapi yang bisa mengancam siapa saja. Selain ancaman gas beracun sulfatara, juga suhu di kawah yang mencapai 140 derajat celcius. Belum lagi, bebatuan di dinding kawah yang rapuh bisa longsor kapan saja. (Baca: Pengangkatan Tubuh Eri Terkendala Gas Racun)

Kendala lain yakni air bersih yang menjadi barang “mahal” bagi relawan. Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) yang menjadi posko pencarian Eri Yunanto, 21, pendaki asal Sleman yang jatuh ke kawah Merapi, kekurangan air bersih. (Baca: Sederet Bahaya Kawah Merapi)

Plh Kepala BTNGM, Tri Atmojo, pada Senin siang menghubungi Pimpinan PDAM Boyolali untuk meminta pasokan air bersih sebanyak satu tangki.

Advertisement

Sejak Kantor BTNGM Selo dibuka sebagai posko evakuasi pencarian korban kecelakaan pendakian, ratusan relawan dan anggota Search and Resque (SAR) dari berbagai kota berdatangan dan ngepos di BTNGM.

Posko yang berlokasi di Desa Lencoh Kecamatan Selo itu pun kehabisan air bersih. Selain dipakai oleh relawan, air di pos juga dipakai oleh ratusan pendaki yang batal naik ke Merapi.

Seperti diketahui, pendaki yang merupakan mahasiswa Atmajaya jatuh ke kawah Gunung Merapi pada Sabtu (16/5/2015). Hingga Senin (18/5/2015) sore, tim SAR gabungan mulai mengangkat tubuh korban.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif