News
Minggu, 17 Mei 2015 - 21:14 WIB

PENDAKI JATUH KE KAWAH MERAPI : Ini Sederet Bahaya Kawah Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana puncak Merapi, Sabtu (16/5/2015) pukul 07.38 WIB. Puluhan pendaki memadati bibir kawah Merapi. (Twitter @norixgod/@infobencana)

Pendaki jatuh ke kawah Merapi, Eri Yunanto warga Jogja. Posisi mahasiswa Atmajaya Yogyakarta ini ditemukan di kawah Merapi.

Solopos.com, BOYOLALI – Posisi Eri Yunanto telah ditemukan tim gabungan. Eri Yunanto ditemukan di dasar kawah kedalaman 300 meter, Minggu (17/5/2015) sore. Eri jatuh ke kawah Merapi saat terpeleset menuruni puncak Garuda, Sabtu (16/5/2015) siang. Saat itu ada puluhan pendaki yang ada di puncak Merapi.

Advertisement

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekomendasikan puncak Merapi dilarang bagi pendaki.

Pendakian ke Merapi hanya diperbolehkan sampai di Pasar Bubrah. Puncak Merapi tertutup bagi para pendaki kecuali pendaki mahir untuk riset dan penelitian. (Baca: Pendaki Merapi Dilarang Sampai Puncak) 

Ada beberapa alasan pendaki dilarang hingga ke puncak Merapi. Hal ini dikarenakan puncak Merapi di mana terdapat kawah berbahaya.

Advertisement

Dari informasi di Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) yang himpun Solopos.com, Minggu, ke dalaman kawah Merapi mencapai 400 meter.

Di dalam kawah panas berdiameter 400 meter itu, terbentuk kubah baru sejak erupsi Merapi 2010. Kubah ini dinilai sangat berbahaya termasuk magma dan gas beracun sulfatara. Sementara dinding kawah yang tak semuanya vertikal itu terdiri dari batu-batuan yang sangat rapuh.

BPPTKG mengimbau pendaki tak mengabaikan rekomendasi mereka, meski kini Merapi berstatus normal. Informasi dari BPPTKG, bahaya mengintai di puncak Merapi.

Advertisement

Pascaletusan 2010, aktivitas Merapi kini berbeda. Letusan minor sering kali terjadi. Letusan minor Merapi sulit terdeksi gejala awalnya. Ini bisa menyebabkan kepanikan pendaki di puncak Merapi. (Baca: Peta Geologi Merapi Berubah)

Ancaman bahaya lainnya, kondisi dinding kawah yang rapuh bisa longsor sewaktu-waktu. Kepala Resort Selo, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Suwiknya, saat ditemui solopos.com, Minggu, mengatakan asap sulfatara di sekitar kawah bisa mengancam siapa saja.

Faktanya, Sabtu (16/5), masih banyak pendaki yang tak peduli dengan larangan BPPTKG itu. Sebagaimana dikisahkan Dicky, teman Eri Yunanto, kondisi di puncak Sabtu siang ramai oleh pendaki dari berbagai daerah.

Dicky merupakan orang yang melihat Eri terpeleset jatuh ke kawah Merapi. (Baca: Kesaksikan Dicky Saat Eri Jatuh)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif