News
Minggu, 10 Mei 2015 - 00:15 WIB

ARTIS INISIAL AA DITANGKAP : Tarif Mulai Rp80 Juta, Ini Kisah Lengkap Aksi AA

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi prostitusi (JIBI/Solopos/Dok)

Artis inisial AA ditangkap polisi Jumat malam telah dibebaskan pada Sabtu. Tarif kencan AA mulai Rp80 juta.

Solopos.com, JAKARTA – AA sehari kemarin menjadi nama yang diburu netizen, menyusul kasus bisnis esek-esek kelas elite yang dibongkar polisi. Polres Jakarta Selatan (Jaksel) mengungkap bisnis “lendir” papan atas. Tarif kencan yang dipatok mulai Rp80 juta.

Advertisement

Artis berinisial AA ditangkap Jumat (8/5/2015) malam. Status AA menjadi saksi dan dibebaskan Sabtu (9/5/2015) sore. Kendati demikian sang mucikari berinisial RA ditahan di polres. Dia ditetapkan sebagai tersangka kasus prostitusi.

Beredar nama AA merupakan Amel Avi ini terkait dengan ciri-ciri AA yang merupakan artis, pemain sinetron, model hot dan seorang disc jokey (DJ).

Selain sebagai female DJ, Amel adalah model majalah pria dewasa dan bintang film. Sejumlah film yang pernah dibintanginya di antaranya Pulau Hantu 3, Hantu Budeg, Rumah Hantu Pasar Malam, Misteri Cipularang, Main Dukung, dan Romeo+Rinjani.

Advertisement

Namun Amel Avi membantah soal penangkapan dirinya. Netizen pun tak percaya dengan bantahan Amel. (Baca: Netizen Ragukan Bantahan Amel, Cek Foto Ini)

Informasi yang dihimpun dari Detik dan Okezone, Sabtu, publik pun penasaran dengan servis yang diberikan AA. Tarif artis yang bisa diajak berkencan itu berkisar antara Rp80 juta sampai Rp200 juta. Tarif itu berlaku short time dengan durasi sekitar 3 jam.  (Selanjutnya Kencan Hotel Bintang Lima)

Kencan Hotel Bintang Lima

Advertisement

Tarif kencan mulai Rp80 juta hingga Rp20 juta tersebut belum termasuk biaya menginap di hotel bintang lima yang telah dipilih oleh mucikari maupun sang artis. Dari mulai jadwal kencan, lokasi kencan hingga pembayaran dilakukan lewat jasa sang mucikari.

Pembayarannya saat awal transaksi yang dilakukan via Blackberry Messenger (BBM) maupuan Whatsaap, sebesar 30 persen  down payment (DP). Sisanya dilunasi saat konsumen akan masuk ke kamar hotel.

Saat membongkar kasus ini polisi melakukan penyamaran. Polisi yang menyamar mengaku melakukan kontak beberapa hari sebelumnya dengan RA di suatu tempat. Setelah sepakat untuk bertemu, polisi membayar DP sebesar 30 persen dari tarif short time Rp 80 juta untuk berkencan dengan AA.

“Janjian dulu dua hari sebelumnya dengan tersangka. Untuk meyakinkan tersangka bahwa pelanggan memiliki uang, jadi tidak sembarangan, kasih DP dulu, lalu tentukan harinya,” kata Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Audie S Latuheru di Jakarta Selatan.

Advertisement

Audie mengatakan lokasi berkencan pun ditentukan oleh pihak mucikari. Apabila diajak berkencan ke luar negeri pun juga bisa, meskipun harus merogoh kocek yang lebih mahal.

“Misal kita bilang mau di hotel ini (yang agak murah), dia nggak mau, jadi harus yang grade A,” kata Audie.

Audie mengatakan saat ditentukan harinya, maka polisi yang menyamar menuju ke hotel yang telah disepakati. Di lokasi, AA telah berada di kamar sementara RA menunggu di lobi. “Harus bayar lunas dulu di lokasi baru bisa masuk kamar,” kata Audie.

Untuk memastikan bahwa AA ini adalah pelaku prostitusi, maka polisi membiarkan ketika AA mulai melucuti satu per satu pakaian yang melekat pada dirinya. Polisi pun segera menangkap AA serta RA yang menunggu di lobi.

Advertisement

Polisi yang menyamar itu tidak sampai menggunakan jasa AA. Saat ditanya seberapa hebat pelayanan AA sehingga harus merogoh kocek dalam-dalam, polisi enggan membeberkan informasi tentang itu.

“Ya nggak sampai dipakai. Lho nanti dia nyebut juga ‘Bapak kan yang make saya juga’. Repot urusan,” kelakar Audie.

Selain itu, polisi mengatakan hanya orang-orang yang berkocek tebal yang mampu menyewa jasa AA. ?Namun polisi bungkam ketika ditanya apakah yang menyewa AA dari kalangan pejabat. “Pokoknya yang punya duit,” kata Audie. (Selanjutnya Grup BBM)

Grup BBM

Pelanggan AA tidak hanya kaum berduit di Indonesia. Berdasarkan hasil pemeriksaan pelanggan AA dari luar negeri. Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat mengatakan dalam sehari AA mampu melayani lebih dari satu pelanggan. Tidak hanya orang Indonesia, ada pelanggan dari Boston, Amerika Serikat; Kuala Lumpur Malaysia dan Bangkok Thailand.

Advertisement

RA mengaku AA bisa melayani tiga hingga lima pelaggan setiap hari.

Dalam transaksi protitusi itu, mucikari mendapatkan bagian 30% dari nilai transksi atau sekitar Rp24 juta. “Semua pembayaran dilakukan cash, tidak boleh transfer atau menggunakan transaksi elektronik,” tuturnya.

Polres Metro Jakarta Selatan menduga tidak hanya AA yang telibat dalam praktik prostitusi papan atas itu. Diduga masih ada artis lain yang terlibat. Mucikari RA yang juga bekerja sebagai make up artis, mengaku memiliki ratusan anak buah yang di antaranya dari kalangan artis. Ada grup BBM di Blackberry Q5 milik RA.

“Saat dicek di handphone tersangka, ada beberapa grup. Ada grup SMA, ada grup lainnya, nah di salah satu grup ada yang berisi 200 perempuan yang pembicaraannya mengenai transaksi seperti itu,” kata Audie.

Polisi sendiri enggan menetapkan AA sebagai tersangka. Satu-satunya tersangka dalam kasus ini yakni RA mucikari AA.

RA dijerat dengan Pasal 296 dan Pasal 506 KUHP dengan ancaman hukuman satu tahun enam bulan penjara. Sedangkan AA, statusnya masih ditetapkan sebagai saksi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif