SOLOPOS.COM - Paku Buwono (PB) XIII (JIBI/Solopos/Dok.)
Solopos.com, SUKOHARJO – Petugas Polres Sukoharjo batal memeriksa Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII. Hal itu lantaran kondisi kesehatan PB XIII Hangabehi dinilai tidak memungkinkan untuk diperiksa.
“Kami pada Sabtu [11/10/2014] sebenarnya sudah ke Keraton Solo dan bertemu dengan PB XIII. Tetapi karena beliau sakit, pemeriksaan terpaksa tidak jadi kami lakukan,” ujar Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, Iptu Fran Delanta Kembaren, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (13/10/2014). (Baca: Konfrontasi PB XIII dan At Batal)
Fran mengatakan ketika datang ke Keraton Kasunanan Surakarta, petugas Polres mengaku melihat dengan mata kepala sendiri PB XIII harus dipapah sejumlah abdi dalem ketika berjalan. Ketika ditanya pun, papar Fran, PB XIII juga mengatakan sedang sakit.
“Sebelum petugas kami pergi ke Keraton Surakarta, pada Jumat telah konsultasi dengan dokter yang menangani PB XIII di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta. Setelah mendapat keterangan, Sabtu kami ke keraton dan ternyata benar beliau sakit,” ujar Fran. (Baca: Polisi PB XIII Pulang)
Secara terpisah, kuasa hukum At, Asri Purwanti mengatakan kliennya diintimidasi tiga orang yang mengaku dari LPSK dan dari utusan Kak Seto. Mereka menemui Bude At, meminta agar pihaknya tak memberi keterangan kepada media massa. (Baca: LPSK Kabulkan Permohonan Korban)
“Kalau nekat, keluarga At akan dituntut balik. Ketiga orang itu juga mencari ayah At yang tidak tinggal satu rumah dengan korban. Ini kan sudah tidak benar, tapi setelah saya selediki saya tahu kok orang-orang tersebut. Yang jelas mereka bukan dari LPSK dan Kak Seto,” ujar dia ketika dihubungi melalui telepon selulernya.