News
Sabtu, 6 September 2014 - 08:15 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Kelangkaan Elpiji di Sragen, Penertiban Pelajar, hingga Barang Bawaan Calhaj

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos Sabtu, 6 September 2014

Solopos.com, SOLO – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo menyatakan tidak ada siswa dari SMPN 1 Solo yang terjaring razia pada Selasa-Kamis (2-4/9). Sebelumnya, Satpol PP sempat menyebutkan salah satu siswa yang terjaring dalam razia itu berasal dari SMPN 1 Solo.

Kabar ini tersaji di Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (6/9/2014). Kabar lain yang jadi sorotan kembali soal kelangkaan elpiji di Sragen, soal ibadah haji, hingga pembongkaran sindikat curanmor.

Advertisement

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 6 September 2014 berikut;

KELANGKAAN ELPIJI: Sektor Pertanian Jadi Pemicu

Sektor pertanian menjadi pemicu kelangkaan elpiji 3 kilogram (kg) di wilayah Sragen. Belakangan ini, permintaan elpiji 3 kg untuk sektor pertanian sangat tinggi. Para petani menggunakan elpiji tersebut sebagai energi penggerak pompa irigasi untuk sawah.

Advertisement

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Sragen, Nonok Sudjiyono, tak menampik stok elpiji 3 kg akhir-akhir ini banyak tersedot untuk pengairan sawah. “Saat BBM [bahan bakar minyak] langka, petani mulai beralih ke elpiji untuk menghidupkan pompa. Nah, dari situ pasokan elpiji banyak tersedot ke pertanian,” urai Nonok saat dihubungi Espos, Jumat (5/9).

Oleh karena itu, Disdag mengaku sudah mengajukan usulan penambahan pasokan elpiji 3 kg. “Wewenang untuk melakukan penambahan itu berada di pusat. Kami bisanya hanya mengusulkan. Jumlah penambahannya banyak,” jelas dia.

Terkait kelangkaan elpiji 3 kg yang juga terjadi di Kecamatan Ngrampal, Nonok mengaku sudah menerjunkan tim untuk mengecek informasi tersebut.

(Baca Juga: Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Sragen Gelar Operasi PasarElpiji 3 Kg Sentuh Rp20.000/Tabung, Petani Sragen Menjerit)

Advertisement

PENERTIBAN PELAJAR: Satpol PP: Tak Ada Siswa SMPN 1 Solo Terjaring

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo menyatakan tidak ada siswa dari SMPN 1 Solo yang terjaring razia pada Selasa-Kamis (2-4/9). Sebelumnya, Satpol PP sempat menyebutkan salah satu siswa yang terjaring dalam razia itu berasal dari SMPN 1 Solo.

Kasubag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (PEP) Satpol PP Solo, Agus Siswuryanto, mengatakan ada salah satu guru SMPN 1 Solo yang mendatangi kantornya pada Kamis. Guru tersebut meminta klarifi kasi terkait pernyataan Satpol PP yang menyebutkan ada salah satu siswa SMPN 1 Solo yang terjaring razia. “Setelah dicek ke catatan memang tidak ada siswa dari SMPN 1 Solo,” kata dia saat dihubungi Espos, Jumat (5/9).

Lebih lanjut, Agus mengaku tidak mengetahui apakah saat memberi informasi ke wartawan ada petugas yang salah mengucapkan identitas sekolah atau tidak. “Saat itu perincian datanya diberikan oleh petugas kami yang saat itu sedang mendata, salah ucap atau bagaimana kami kurang tahu,” imbuh dia.

Advertisement

Sementara itu, SMPN 1 Solo mengklarifikasi tidak ada siswanya yang terjaring razia dalam operasi yang dilakukan oleh Satpol PP. Kepala SMPN 1 Solo, Hariadi Giarso, mengatakan nama yang tercantum dalam data Satpol PP bukanlah siswanya.

Hariadi mengaku telah mengirim guru untuk mengecek data ke Satpol PP pada Kamis. “Setelah dilakukan pengecekan, ternyata yang terjaring bukanlah siswa SMPN 1 Solo,” paparnya kepada Espos, Kamis.

IBADAH HAJI: Toa hingga Gagang Pancing Dibawa

Penerbangan internasional menerapkan berbagai aturan ketat, salah satunya terkait jenis barang bawaan penumpang. Hal itu juga berlaku untuk penerbangan calon haji ke Tanah Suci, Arab Saudi.

Advertisement

Berbeda dengan pengguna angkutan udara lainnya, pemeriksaan terhadap barang bawaan calon haji (calhaj) tidak dilakukan di bandara. Pemeriksaan barang bawaan calhaj Embarkasi Solo, misalnya, dilakukan oleh PT Angkasa Pura I di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak Boyolali.

Koper-koper milik calhaj diperiksa oleh petugas PT Angkasa Pura I dan Bea Cukai di sebuah gudang yang dilengkapi mesin-mesin xray berukuran besar.

(Baca Juga: Pemerintah Lindungi Jemaah Haji dari Ebola dan ISIS, Ini Caranya, Petugas Cegah Calon Haji Bawa Gunting, Dirjen Haji Kunjungi Asrama Donohudan)

TINDAK KRIMINALITAS: Polisi Bongkar Sindikat Curanmor Lintas Daerah

Sepeda Motor Curian (JIBI/Solopos)

Aparat Polsek Jebres bekerja sama dengan Polresta Solo membongkar sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) lintas daerah, pertengahan Agustus lalu. Sindikat tersebut sudah beraksi lebih dari 70 kali di sejumlah lokasi di Soloraya selama empat bulan ini.

Advertisement

Delapan tersangka diringkus polisi pada waktu dan tempat berbeda. Petugas menyita barang bukti dari tangan mereka berupa 11 unit sepeda motor berbagai merek, dua di antaranya merupakan sarana operasional tersangka. Polisi juga menyita kunci T yang digunakan untuk merusak kontak sepeda motor.

Enam dari delapan tersangka dan barang bukti digelar di Mapolresta Solo, Jumat (5/9). Mereka adalah Mustaqim alias Redek, 36; Faizin alias Bro, dan 26; Imam Syafi ’i, 26. Ketiganya merupakan eksekutor lapangan asal Kecamatan Mranggen, Demak, Jawa Tengah. Mustaqim ditangkap saat beraksi di tempat indekos di Jebres. Tersangka lainnya ditangkap di rumah masingmasing.

Petugas menembak kaki kiri Imam Syafi ’i karena berusaha kabur saat ditangkap. Tiga tersangka lainnya yang berperan sebagai penadah terdiri atas, Sujianto; 37; Slamet alias Cacing, 38; keduanya warga Dukuh/Desa Gabusan, Jati, Blora, Jawa Tengah, dan Sulistyowati lias Lis, 49, warga Dukuh/ Desa Jambean Kidul, Margorejo, Pati, Jawa Tengah.

(Baca Juga: 6 Orang Ditangkap, Disangka Sindikat Curanmor, Sindikat Curanmor di Solo Ini Pakai Hitungan Jawa untuk Beraksi)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif