News
Rabu, 27 Agustus 2014 - 09:55 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: 14 Bayi di Sragen Idap HIV/AIDS hingga Pawang Hujan Keraton Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 27 Agustus 2014

Solopos.com, SOLO – Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (27/8/2014) memberitakan 14 bayi di Kabupaten Sragen terdeteksi mengidap HIV/AIDS. Para bayi itu tertular ibu mereka yang juga terinfeksi penyakit berbahaya tersebut.

Kabar lain datang dari Keraton Solo. Salah satu abdi dalem yang dikenal sebagai pawing hujan andalan Keraton Kasunanan Surakarata Hadiningrat, Haknyo Ramiyono, meninggal, Selasa (26/8/2014) pagi.

Advertisement

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 27 Agustus 2014 berikut;

KESEHATAN MASYARAKAT: 14 Bayi di Sragen Idap HIV/AIDS

Advertisement

KESEHATAN MASYARAKAT: 14 Bayi di Sragen Idap HIV/AIDS

Sebanyak 14 bayi di Kabupaten Sragen terdeteksi mengidap HIV/AIDS. Para bayi itu tertular ibu mereka yang juga terinfeksi penyakit berbahaya tersebut.

Data tersebut disampaikan Koordinator Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Sukowati, Ririn, saat ditemui wartawan di sela-sela Workshop Kewaspadaan Bahaya HIV/AIDS dan Upaya Pencegahannya di Pendapa Sumonegaran, Rumah Dinas Bupati Sragen, Selasa (26/8). “Ada 14 bayi [mengidap HIV/AIDS] di Sragen yang tertular dari ibunya,” jelas dia.

Advertisement

Ilustrasi Cara Penularan HIV/AIDS (JIBI/Solopos)

(Baca Juga: 14 Bayi Sragen Mengidap HIV/AIDS)

KONDISI PASAR TRIWINDU: Bisa Berhari-Hari Tanpa Pembeli

Advertisement

Muhammad Marseno, 63, duduk termangu di depan kios miliknya, Selasa (26/8) pagi. Dia duduk di sebuah bangku kecil yang terbuat dari kayu. Sesekali dia menengok ke sudut-sudut pasar.

Warga Penumping RT 001/005, Laweyan, Solo, tersebut kadang mengobrol dan bercanda dengan temannya sesama pedagang. Marseno adalah salah satu pedagang Pasar Triwindu Solo. Beberapa jam berlalu, belum ada pembeli yang mampir dan membeli suvenir yang dia jual. Marseno mengaku sudah empat hari dagangannya tak laku.

Menurut dia, hal itu sudah biasa terjadi di Pasar Triwindu. Sejak beberapa tahun terakhir, ujar dia, pasar yang menjual barangbarang antik tersebut sering sepi pembeli.

Advertisement

ABDI DALEM KERATON: Keraton Solo Kehilangan Pawang Hujan Andalan

Salah satu abdi dalem yang dikenal sebagai pawing hujan andalan Keraton Kasunanan Surakarata Hadiningrat, Haknyo Ramiyono, meninggal, Selasa (26/8) pagi.

Jenazah salah satu abdi dalem terbaik Keraton Solo tersebut dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Daksinoloyo, Danyung, Kwarasan, Grogol, Sukoharjo, Selasa sore. Dia yang dikenal karena memiliki keahlian khusus memindahkan hujan itu meninggal di usia 72 tahun karena sakit mag.

Ramiyono meninggalkan dua orang anak, satu menantu, dan dua orang cucu. Dia bekerja di Keraton Solo sejak berusia 20 tahun.

(Baca Juga: Pawang Hujan Keraton Solo Meninggal Dunia, AKSI PAWANG HUJAN: Tak Menolak Hujan, Hanya Memindah Awan)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif