SOLOPOS.COM - Sejumlah orang duduk di taman depan Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GPPPD) Graha Wijaya Sukoharjo, Minggu (17/5/2015). Gedung tersebut mulai ditempati pelaku usaha, Rabu (20/5/2015) ini. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Halaman Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GPPPD) Graha Wijaya dimanfaatkan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kuliner untuk berjualan setiap Jumat, Sabtu dan Minggu.

Selain meramaikan GPPPD Graha Wijaya, kegiatan itu dilaksanakan untuk menggeliatkan UMKM yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selama ini, kondisi GPPPD Graha Wijaya terkesan mangkrak selama bertahun-tahun.

Gedung yang pembangunannya menelan anggaran senilai kurang lebih Rp22 miliar itu ramai pengunjung hanya saat gelar potensi daerah yang dilaksanakan sekali atau dua kali dalam setahun.

Baca Juga: Pelaku Usaha Kuliner Sukoharjo Menjerit Jelang PPKM Darurat: Omzet Bisa Terjun Bebas!

Setelah event yang bertujuan mempromosikan produk-produk unggulan rampung maka kondisi GPPPD Graha Wijaya kembali sepi.

Pemkab Sukoharjo lantas berinisiatif menggandeng beberapa paguyuban atau komunitas pelaku UMKM kuliner untuk berjualan di halaman GPPPD Graha Wijaya.

“Kami ingin membangkitkan sektor UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Mereka bisa menggelar lapak dagangan setiap Jumat, Sabtu dan Minggu,” kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo, Iwan Setiyono, saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (14/10/2021).

Baca Juga: Selamat! 1.370 UMKM Sukoharjo Terima Bantuan Subsidi Bunga Pinjaman Modal

Sentra kuliner di halaman GPPPD Graha Wijaya telah berjalan pada akhir pekan lalu. Puluhan pedagang mendirikan tenda di halaman gedung mulai sore hari-malam hari. Mereka menawarkan beragam menu makanan dan minuman kepada para pengunjung.

Iwan menyebut jumlah pelaku UMKM kuliner di Kabupaten Jamu cukup banyak. Karena itu, pedagang yang berjualan di halaman gedung dilakukan secara bergantian.

“Misalnya, pedagang A dan B berjualan pada pekan ini. Pekan selanjutnya giliran pedagang C dan D yang menggelar lapak di halaman gedung,” ujar dia.

Baca Juga: Warung Nasi Goreng Pak Basiyo yang Tersembunyi di Sukoharjo Langganan Pejabat Loh

Mantan Camat Mojolaban itu menyampaikan para pelaku UMKM terdampak baik dari segi supply atau penawaran dan demand atau permintaan. Mereka membutuhkan beragam bantuan agar bisa menjalankan kembali roda bisnisnya.

Pemerintah telah melakukan beragam upaya percepatan pemulihan ekonomi daerah terutama sektor UMKM. Salah satunya dengan menggulirkan bantuan subsidi bunga pinjaman modal sebesar 50 persen.

“Sektor UMKM merupakan garda terdepan dalam percepatan pemulihan ekonomi daerah. Kondisi UMKM mulai bangkit seiring turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 3 menjadi level 2,” papar dia.

Baca Juga: Pemkab Sukoharjo Jamin Sekolah Gratis dan KIS Keluarga Kartasura Tidur Di Warung Wedangan

Ketua International Council for Small Business (ICSB) Sukoharjo, Agung Nugroho, menyambut baik kegiatan yang bertujuan membangkitkan UMKM di tengah gempuran pandemi. Anggota ICSB Sukoharjo dijadwalkan menggelar lapak di halaman gedung pada akhir pekan depan.

Agung menyebut anggota ICSB Sukoharjo berjumlah ribuan pelaku UMKM yang tersebar di 12 kecamatan se-Sukoharjo. Organisasi nonprofit ini concern terhadap pemberdayaan UKM serta penyebaran semangat kewirausahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya