SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan. (Solopos-R. Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Masyarakat Kabupaten Sukoharjo diimbau tidak menggelar pawai takbir keliling yang berpotensi menimbulkan kerumunan sehingga terjadi transmisi penularan Covid-19. Pemerintah tak ingin terjadi ledakan kasus Covid-19 setelah perayaan Lebaran.

Kebijakan serupa soal takbir keliling diambil pemerintah selama dua tahun berturut-turut pada 2020 dan 2021. Kala itu, laju persebaran pandemi Covid-19 tak terkendali dan makin masif. Demi mencegah transmisi penularan Covid-19, kegiatan pawai takbir keliling ditiadakan guna mencegah kerumunan massa.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Imbauan kami, masyarakat tidak menggelar pawai takbir keliling yang melibatkan orang dalam jumlah banyak. Kepolisian membantu pemerintah dalam pengendalian pandemi Covid-19,” kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Jumat (29/4/2022).

Dia menjelaskan pawai takbir keliling yang disertai konvoi arak-arakan kendaraan bermotor di jalan raya bisa mengganggu arus lalu lintas terutama di jalur mudik. Para pengguna jalan lainnya bakal merasa terganggu saat ada arak-arakan pawai takbir keliling. Karena itu, masyarakat dimintak tak bereuforia dalam menyambut Lebaran.

Kapolres menyebut fokus utama pengamanan Lebaran di jalur mudik dan balik Lebaran terutama kemacetan arus lalu lintas. Namun demikian, pengendalian pandemi Covid-19 tak bisa dikesampingkan kendati mayoritas perantau yang pulang ke kampung halaman telah menerima vaksinasi.

Baca juga: Begini Cara Polisi Atasi Macet saat Libur Lebaran di Kawasan Sukoharjo

“Fokus kami ada dua yakni pengaturan arus lalu lintas di jalur mudik dan pengendalian pandemi Covid-19. Jangan sampai terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran,” ujar dia.

Tak Mau Ambil Risiko

Saat malam takbiran, anggota polsek bakal mengintensifkan patrol keliling untuk memantau apakah ada masyarakat yang menggelar pawai takbir keliling atau tidak. Kapolres berharap masyarakat ikut berpartisipasi menjaga kondusivitas keamanan selama perayaan Lebaran.

Seorang pengurus takmir Masjid Agung Baiturrahman Sukoharjo, Lasimin, menyatakan pawai takbir keliling ditiadakan demi menahan laju persebaran pandemi Covid-19. Pengurus takmir masjid tak mau mengambil risiko dengan menggelar pawai takbir keliling yang memicu kerumuman massa.

Baca juga: Menggembirakan, Okupansi Hotel di Sukoharjo Naik Jelang Lebaran

Sebelum muncul pandemi Covid-19, masjid agung selalu menggelar pawai takbir keliling yang diikuti perwakilan remaja masjid dan takmir di 12 kecamatan. Para peserta pawai takbir keliling memakai beragam kostum dan berjalan kaki mengelilingi sebagian wilayah Sukoharjo. “Pawai takbir keliling ditiadakan. Sama seperti dua tahun sebelumnya saat muncul pandemi Covid-19,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya