SOLOPOS.COM - Dermaga di Tempat Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri adalah salah satu aset Dishub yang bakal dibongkar jika proyek fisik revitalisasi tempat wisata tersebut dikerjakan. Foto diambil Juli 2021 lalu. (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri tidak akan gegabah dalam menghapus aset infrastruktur di Tempat Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM).

Pemkab Wonogiri akan menghapus aset dan melaksanakan demolisi atau penghancuran infrastruktur setelah mendapat kepastian anggaran yang dialokasikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merealisasikan proyek revitalisasi Wisata WGM. Dengan begitu Pemkab akan mengetahui objek/bagian mana saja yang akan dikerjakan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebagai informasi, lokasi eksisting atau area yang saat ini berdiri Tempat Wisata WGM merupakan zona 1 proyek revitalisasi. Luasnya 10,5 hektare (ha) yang terdiri atas 7,5 ha area wisata dan 3 ha area pedestrian. Aset Pemkab di lokasi itu senilai lebih kurang Rp25 miliar yang terdiri atas aset Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DKOP) dan Dinas Perhubungan (Dishub).

Baca Juga: Fraksi PDIP Wonogiri Sebut Banyak Pemda Buat Regulasi Berlebihan

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKOP Wonogiri, F.X. Pranata, saat ditemui Solopos.com sebelum mengikuti kegiatan di Kantor DPRD Wonogiri, Senin (8/11/2021), menyampaikan aset dihapus setelah ada kejelasan anggaran dan objek yang bakal dikerjakan. Jika aset dihapus dan infrastruktur dibongkar sebelum ada kepastian anggaran dan objek pengerjaan, bisa menimbulkan persoalan baru.

“Kami lihat dulu anggaran untuk merealisasikan kegiatan berapa. Anggaran yang tersedia untuk mengerjakan apa saja. Apakah ada aset yang masih bisa digunakan atau tidak. Kami menunggu kepastiannya dulu,” ucap Pranata yang juga Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Wonogiri itu.

Dia berharap anggaran untuk merealisasikan proyek revitalisai sesuai detail gambar teknis atau detail engineering design (DED) yang dijadikan acuan pelaksanaan proyek dan rencana induk atau master plan. Jika anggaran yang dialokasikan sesuai DED dan rencana induk, berarti seluruh infrastruktur di lokasi eksisting akan dibongkar.

Baca Juga: Wayang Sinema, Sensasi Wayangan dengan 25 Dalang Sekaligus

Informasi yang dihimpun Solopos.com, sesuai DED dan rencana induk anggaran untuk mengerjakan di zona 1 senilai Rp100 miliar. Pekerjaan dilaksanakan dua tahap pada 2021-2022, yakni tahap I dengan anggaran Rp60 miliar.

Pekerjaan di tahap I meliputi, membangun kawasan gerbang, plaza entrance, teras pantai dan promanade, tematik garden dan landscape, dan jalan lingkungan wisata. Sementara, anggaran pada tahap II senilai Rp40 miliar untuk mengerjakan shopping street dan parkir, taman air, dan panggung hiburan.

Pranata melanjutkan pihaknya sudah menyelesaikan bagian yang harus dikerjakan Pemkab, yakni membuat dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan Amdal Lalu Lintas.

Baca Juga: BPCB Jateng Temukan 3 Candi Perwara di Situs Watu Genuk Boyolali

Pada prinsipnya Pemkab sudah siap jika sewaktu-waktu pekerjaan fisik direalisasikan. Namun, hingga saat ini Pemkab belum mendapat kepastian kapan pekerjaan fisik mulai dikerjakan.

 

Tiga Zona

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, menginformasikan Kementerian PUPR masih akan menggelar grup diskusi atau focus group discussion (FGD) kedua.

Rencana awal FGD kedua dilaksanakan Oktober lalu. Kementerian PUPR belum lama ini meminta profil Wisata WGM untuk kepentingan FGD kedua. Biasanya lelang pekerjaan dilaksanakan setelah semua tahapan persiapan rampung dilaksanakan.

Baca Juga: Proyek Grha Megawati Klaten Diguyur APBD 2022 Senilai Rp19 Miliar

Data yang Solopos.com peroleh, lokasi proyek revitalisasi Wisata WGM terbagi menjadi tiga zona. Zona satu area eksisting. Zona 2 merupakan lahan sisi barat area taman wisata seluas 115 ha. Estimasi anggaran proyek di zona 2 senilai Rp40 miliar.

Zona 3 terdapat di sejumlah lokasi di Desa Sendang tak jauh dari area eksisting. Anggaran pengerjaan di zona 3 senilai Rp30 miliar. Sesuai rencana, kegiatan tersebut merupakan proyek tahun jamak atau multiyears dari 2021-2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya