SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati kawasan Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Minggu (1/11/2020). Bukit SIdoguro dibuka lagi setelah tutup selama hampir delapan bulan. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Objek wisata air di Kabupaten Klaten resmi ditutup lagi mulai Kamis (24/12/2020). Sementara itu, objek wisata alam, cagar budaya, serta religi di Klaten dipastikan masih diizinkan dibuka.

Penutupan dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan itu sesuai surat edaran (SE) Nomor 443.1/758/13 tentang Penutupan Kembali Objek Wisata Tirta Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Klaten. SE itu ditandatangani Bupati Klaten, Sri Mulyani, tertanggal 23 Desember 2020.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Setop Penularan Corona, 3 Kecamatan di Karanganyar Keluarkan Surat Ketentuan Hajatan

Objek wisata nontirta yang sudah buka di Klaten seperti wisata alam Bukit Sidoguro, Bukit Cinta dan Watuprahu, Candi Plaosan, Candi Sojiwan, serta wisata religi.

Meski masih diizinkan buka, pengelola diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan ketat terlebih menghadapi potensi lonjakan pengunjung saat libur perayaan Natal dan tahun baru. Protokol kesehatan itu seperti penerapan 3M serta membatasi jumlah pengunjung.

Cegah Persebaran Covid-19, Babinsa Bentakan Sukoharjo Semprot Disinfektan di Lingkungan Sekitar

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan salah satu pertimbangan wisata air kembali ditutup yakni kasus Covid-19 di Klaten yang masih tinggi. Empat pekan terakhir, Klaten bertahan pada zona merah atau risiko tinggi penularan virus corona.

Dilema

Ronny mengakui pemkab dilematis mengeluarkan kebijakan tersebut. Apalagi, penutupan berbarengan dengan libur akhir tahun yang diharapkan bisa mendongkrak pendapatan objek wisata yang sempat terpukul pandemi lantaran tutup berbulan-bulan.

“Karena ini memang seperti arahan presiden bahwa titik berat adalah keselamatan manusia. Sehingga ini yang menjadi prioritas jangan sampai timbul kerumunan dan itu menjadikan klaster baru. Ini yang kami harapkan teman-teman pengelola menyadari walau kami juga tahu sebenarnya objek wisata membutuhkan infus untuk operasional. Namun, karena kondisi belum memungkinkan, apa boleh buat ini yang diambil tindakan di Klaten. kami sangat berharap pengelola wisata air bisa memaklumi,” kata dia.

Begini Ceritanya Bangunan Di Area Gerbang Tol Sambungmacan Sragen Sampai Dibongkar Paksa

Reaktif Rapid Test di Terminal Kartasura, Wanita Asal Pekalongan Diminta Putar Balik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya