SOLOPOS.COM - Lurah Donokerto R Waluyo Jati. (Harian Jogja-Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, SLEMAN – Klaster komunitas kembali muncul di Donokerto, Kapanewon (Kecamatan) Turi setelah salah seorang warga yang positif Covid-19 berkeliaran. Akibatnya, 46 warga pun terpapar virus corona atau Covid-19.

Lurah Donokerto, R Waluyo Jati mengatakan lonjakan kasus positif Covid-19 di kelurahannya kembali terjadi setelah perayaan Iduladha. Saat ini tercatat lebih dari 166 warga Donokerto melakukan isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Dari jumlah tersebut, sebanyak 46 warga terpapar Covid-19 setelah perayaan Iduladha. Kasus terbanyak, kata Waluyo, terdapat di padukuhan Gading Wetan. Jumlah warga yang terpapar di padukuhan ini sekitar 35 warga. Penyebabnya, kata Waluyo, ada warga yang positif Covid-19 berkeliaran sehingga menulari warga lainnya.

“Ada warga yang positif harusnya isolasi mandiri karena termasuk yang ditracing tidak jujur melakukan isolasi mandiri. Bahkan ia berbaur mengikuti solat jemaah saat Iduladha dan ikut membantu penyembelihan hewan kurban,” katanya saat dikonfirmasi Harian Jogja, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Pertengahan Agustus Rusun Giripeni Jadi Tempat Isolasi Terpusat

Lonjakan kasus baru tersebut, kata Waluyo terjadi sejak 24-25 Juli kemarin. Kondisi tersebut, berdampak pada penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di kelurahannya. Padahal sebelumnya, Satgas dan Kelurahan Donokerto sudah meminta agar warga tidak menggelar solat Iduladha berjemaah sesuai imbauan Bupati Sleman.

“Selama PPKM Darurat diterapkan, sebenarnya kasusnya mulai menurun. Landai. Setelah Iduladha ini mulai naik lagi. Sebelum kasus baru ini ada 120 warga yang isoman, saat ini sudah 166 warga,” katanya.

Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Donokerto, Satgas pun mengambil kebijakan untuk menerapkan PPKM Mikro di Kampung Gading Wetan. Alasannya, kata Waluyo, kampung tersebut sudah masuk zona merah dan agar virus Corona tidak menyebar ke warga lainnya. Mereka saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Warga Positif Covid-19 Isoman

Baca juga: Terjadi Kerumunan, Penyaluran Bansos di Bantul di Beberapa Titik Ditunda

“Sebenarnya orang ini [warga yang positif Covid-19] tidak percaya corona. Dia ke sana ke mari bilang ke warga, tidak ada corona. Padahal warga ini positif Covid-19. Dia sendiri saat ini dalam kondisi kritis,” kata Waluyo.

Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan per 30 Juli jumlah kasus positif Covid-19 di Sleman bertambah 533 kasus. Adapun jumlah pasien yang sembuh 658 kasus dan yang meninggal 21 kasus.

“Kasus aktif di Sleman turun 246 kasus menjadi 6.852 kasus, yang terkonfirmasi positif total 33.684 kasus, sembuh 25.515 kasus dan yang meninggal 1.317 kasus,” katanya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya